Napi Narkoba di Rutan Pinrang Meningkat Jadi 296 Orang

Napi Narkoba di Rutan Pinrang Meningkat Jadi 296 Orang

Muhclis Abduh - detikSulsel
Rabu, 20 Jul 2022 20:30 WIB
Rutan Kelas II B Pinrang.
Foto: Rutan Kelas II B Pinrang. (Dok. Istimewa)
Pinrang -

Rutan Kelas II B Pinrang melaporkan peningkatan narapidana (napi) atau warga binaan kasus narkoba meningkat dalam dua tahun terakhir. Tahun ini tercatat ada 296 napi narkoba dari 238 orang pada tahun sebelumnya.

"Jadi kita lihat dalam dua tahun terakhir tren warga binaan kasus narkoba meningkat," papar Kepala Rutan Kelas II B Pinrang Wahyu Trah Utomo kepada detikSulsel, Rabu (20/7/2022).

Dari data Rutan Kelas II B Pinrang, pada tahun 2020 jumlah warga binaan kasus narkoba berjumlah 212 orang. Kemudian pada tahun 2021 naik menjadi 238 orang. Hingga per tanggal 20 Juli tahun 2021 kini naik menjadi 296 orang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kasus yang dikirim dari Kejaksaan dan Polres pada umumnya kasus narkoba," sambungnya.

Wahyu menambahkan warga binaan karena kasus narkoba memang mendominasi di Rutan Pinrang jika dibandingkan dengan napi berlatar kasus lainnya. Jumlahnya melebihi angka 50 persen.

ADVERTISEMENT

"Data saat ini dari jumlah seluruh penghuni Rutan Pinrang, ada 69,65 persen yang merupakan warga binaan kasus narkoba," ungkap Wahyu.

Pihaknya pun mendorong ada upaya bersama yang dapat dilakukan agar kasus penyalahgunaan narkoba di Pinrang dapat ditekan. Sehingga warga binaan kasus narkoba juga dapat berkurang.

"Tentu ini perlu ada upaya bersama agar kasus penyalahgunaan narkoba bisa ditekan," paparnya.

Sementara Wakil Bupati Pinrang, Alimin menyampaikan bahwa pencegahan kasus narkoba menjadi atensi bersama. Terutama kasus narkoba yang masih sering terjadi.

"Kita selalu edukasi ke masyarakat melalui berbagai kegiatan untuk langkah preventif penyalahgunaan narkoba," bebernya.

Dia mengakui kasus narkoba di Pinrang cukup banyak terjadi. Menurutnya perlu ada gerakan bersama agar kasus narkoba bisa ditekan.

"Kita akui di Pinrang banyak kasus narkoba. Ada pengedar dan ada juga pemakai," papar Alimin.

Upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba perlu menyasar generasi muda. Sosialisasi dan edukasi masih harus digalakkan.

"Pada setiap kegiatan sosialisasi kami undang kaum milenial yang dari SMA dengan harapan agar mereka menjauhi narkoba," tegasnya.




(sar/hmw)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads