Jenazah Adil Akbar, korban kapal nelayan terbakar di Pelabuhan Hallim, Korea Selatan (Korsel) bakal dipulangkan ke kampung halamannya di Kabupaten Bone, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sulsel tengah mengurus pemulangannya pekan ini.
"Pihak KBRI Seoul terus memantau perkembangannya. Kami dari pihak Disnaker terus berkoordinasi dengan semua pihak terkait seperti pihak agency di Indonesia PT Danawa Gemah Samudra juga berkolaborasi dengan Kemenaker RI untuk mempercepat proses pemulangan jenazahnya," sebut Kepala Disnakertrans Sulsel Ardiles kepada detikSulsel, Senin (18/7/2022).
Pemulangan jenazah Adil juga dikoordinasikan dengan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Makassar. Pasalnya kata Ardilles, almarhum itu tidak terdaftar di Sistem Komputerisasi untuk Pelayanan Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (SISKOP2MI).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jadi intinya kita kategorikan masuk dalam daftar PMI ilegal. Kalau dia legal pasti agak lebih cepat. Makanya proses administrasinya agak ada sedikit kendala," tutur Ardilles.
Sementara sahabat Adil bernama Anto Wadi turut memastikan kepulangan jasad almarhum pada pekan ini. Saat ini dia mengaku tengah berada di Kantor Kedutaan Korea Selatan mengurus proses pemulangan jenazah sahabatnya itu.
"Informasi terakhir Rabu 20 Juli sekitar pukul 11.00 waktu di sana (Korea Selatan) akan dipulangkan. Sudah fiks mi itu," kata Anto Wadi, Senin (18/7).
Anto menerangkan, jenazah Adil diperkirakan sampai pada hari Kamis (21/7) di Makassar. Keluarganya juga sudah menunggu di Makassar.
"Jenazahnya akan langsung dibawa ke kampungnya di Bone," tambahnya.
Diketahui Adil merupakan pekerja migran Indonesia (PMI) dengan nomor paspor C1150275, jenis visa E-10 (Vessel Crew). Dia mengalami kecelakaan kerja kebakaran kapal di Pelabuhan Hallim, Korsel, pada Jumat (8/7).
"Betul, kapal terbakar di Pelabuhan Hallim, Kota Jeju, Korea Selatan. 1 warga Bone meninggal dunia yaitu letting saya Adil," kata Ketua IKA Sekolah Usaha Perikanan Menengah (SUPM) Bone Takdir yang dihubungi, Rabu (13/7).
Saat kejadian, Aidil sempat tertolong dan mendapat perawatan intensif di rumah usai kaki kanannya terpaksa diamputasi. Namun sayang, nyawa Aidil tidak bisa terselamatkan.
"Adil meninggal pada 12 Juli kemarin. Informasi yang kami dapat penyebab kebakaran karena kerusakan mesin," sebutnya.
(sar/asm)