"(Korban) digigit anjing 2 bulan lalu tapi tidak disuntik vaksin. Meninggal saat dirujuk ke RS," ungkap Kepala Puskesmas Tombatu, Minahasa Tenggara Dintje Koyong kepada detikcom, Senin (18/7/2022).
Dintje menjelaskan, awalnya korban ke Puskesmas Tombatu pada Rabu (13/7). Kemudian sekitar pukul 10.25 Wita dengan keluhan muntah-muntah, mual serta demam panas.
"Dirawat di Puskesmas kurang lebih 1 jam lebih, kemudian dirujuk karena dicurigai suspek atau terduga rabies berdasarkan gejala dan data yang ada," bebernya.
Namun saat dirawat di Puskesmas dari pihak keluarga tidak pernah menyampaikan bahwa korban pernah digigit anjing. Sehingga pada saat itu korban hanya mendapatkan penanganan biasa, karena dianggap korban hanya mengalami gangguan di lambung.
"Diperiksa oleh dokter, diberi minum obat untuk mengatasi mual, muntahnya dan obat panas," ujarnya.
Setelah itu, tim dokter kembali melakukan observasi barulah terungkap bahwa korban pernah digigit anjing pada bulan Mei lalu. Keterangan tersebut disampaikan langsung oleh ibu korban. Kemudian karena kondsi korban memburuk maka dirujuk ke RSUD Noongan Amurang, Minahasa Selatan (Minsel).
"Selanjutnya pihak RS Noongan rujuk lagi ke RS Malalayang (Manado) namun dalam perjalanan, pasien meninggal," tuturnya.
(tau/sar)