Pengurus Golkar Enrekang Ngamuk gegara Pelantikan Berubah Acara Silaturahmi

Pengurus Golkar Enrekang Ngamuk gegara Pelantikan Berubah Acara Silaturahmi

Tim detikSulsel - detikSulsel
Senin, 18 Jul 2022 08:00 WIB
Pengurus Golkar Enrekang.
Pengurus Golkar Enrekang mengamuk (Foto: detikcom).
Enrekang -

Pengurus DPD II Golkar Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) Muhammad Amiruddin Syam mengamuk karena acara pelantikan berubah menjadi ajang silaturahmi dengan DPD I Golkar Sulsel. Perubahan ini disebutnya dilaksanakan tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.

"Kita diundang untuk dilantik tapi kenapa acaranya berubah jadi silaturahmi, kita malu sama warga yang hadir," kata pengurus DPD II Golkar Enrekang, Muhammad Amiruddin Syam saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Sabtu (16/7/2022).

Menurut Amiruddin, pelantikan harus tetap dilaksanakan. Dia pun mengaku heran karena agenda tidak sesuai rencana awal yakni pelantikan Muslimin Bando menjadi Ketua DPD II Enrekang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Puluhan masyarakat kita suruh datang untuk menyaksikan Pak Muslimin Bando dilantik Ketua DPD II Enrekang tapi tiba-tiba acaranya batal. Ada apa, kita malu kalau begini makanya saya bereaksi seperti itu," ungkap Amiruddin.

Dia mengaku tak menerima alasan DPD I Sulsel melakukan pembatalan pelantikan. Apalagi dalihnya karena kepengurusan DPD II Golkar Enrekang belum rampung. Padahal dia meyakini kepengurusan sudah lengkap.

ADVERTISEMENT

"Ini alasannya saya tidak terima, katanya kurang cukup. Kita malu sebenarnya kalau ada begitu," ujar Amiruddin.

Wakil Ketua DPD II Golkar Enrekang Ismail Japar lantas angkat bicara terkait insiden salah satu pengurus DPD II Golkar yang mengamuk akibat gagal dilantik. Keputusan penundaan pelantikan dilakukan karena kuota 30% perempuan di kepengurusan belum terpenuhi.

"Memang agenda utamanya pelantikan. Tetapi kami tidak sempat memberitahu ke pengurus (pelantikan ditunda) karena kita baru tahu itu (kuota perempuan tidak cukup) nanti subuh (di hari pelantikan)," kata Ismail Japar kepada detikSulsel, Minggu (17/7).

Menurut Ismail, surat keputusan (SK) pengurus Golkar Enrekang sebelumnya sudah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Enrekang. Namun oleh KPU dikembalikan karena diminta untuk dilakukan perbaikan lantaran kuota pengurus perempuan tidak mencukupi.

"KPU minta dikembalikan untuk dilengkapi dulu. Karena memang kemarin itu ada tambahan 2 orang pengurus laki-laki dimasukkan ke dalam SK, sementara perempuan tidak ditambah. Jadi memang tidak cukup kuota perempuan," jelasnya.

Pihaknya juga sudah melengkapi kuota 30% perempuan dalam struktur kepengurusan Golkar Enrekang. Sehingga DPD I Golkar Sulsel sudah dapat menerbitkan SK pengurus yang baru.

"Sudah lengkap (kuota 30% perempuan), sudah ada yang pergi ambil SK-nya di Makassar. Habis itu kita agendakan pelantikan dalam waktu dekat bersamaan dengan Toraja Utara," tukasnya




(tau/hmw)

Hide Ads