Kementerian Pertanian (Kementan) meminta peningkatan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Sulsel yang kini masuk zona merah segera dikendalikan. Hewan ternak seperti sapi yang tak kunjung sembuh diminta dipotong paksa.
"Tentu kita berharap ke depan dalam satu minggu mari kita lakukan percepatan, kalau bisa memang didorong apa bila tidak terdapat kesembuhan segera dilakukan pemotongan paksa," kata Irjen Kementan Jan S Maringka di Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros, Minggu (17/7/2022).
Jan S Maringka menyebut kasis PMK hewan ternak khususnya sapi di Sulsel harus segera diatasi sehingga tidak menyebar ke daerah-daerah lainnya. Berdasarkan laporan terakhir, terdapat sekitar 340 ekor sapi yang terjangkit PMK di Sulsel. Penyebaran PMK pada hewan ternak di Sulsel bisa berasal dari mana saja, seperti udara, lalu pada pakan ternak, hingga kendaraan pengangkut hewan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Artinya sekarang upaya kita mengatasi, bagaimana Ini tidak tersebar ke provinsi lain. Jadi kita sudah melakukan rapat koordinasi, ini adalah evaluasi, monitoring yang dilakukan Inspektorat jenderal agar nantinya upaya mengatasi masalah ini di Sulsel bisa berjalan lebih cepat lagi dan lebih tepat Sasaran itu yang akan kita lakukan," terangnya.
Keputusan soal penyembelihan sapi yang terjangkit PMK telah diputuskan Posko Gabungan PMK pusat. Tidak hanya itu, ada 15.000 dosis vaksin untuk hewan ternak yang disalurkan ke Sulsel untuk disebarkan ke daerah.
"Mau tidak mau itu adalah pilihan terbaik (pemotongan paksa), kita akan melakukan pemotongan di RPH," sebut dia.
Pihaknya juga telah menyiapkan anggaran kepada peternak yang sapinya masuk dalam program penyembelihan itu, termasuk mengganti sapi peternak. Ada program kompensasi.
"Jadi ada yang mendapatkan penggantian dan yang mendapatkan ganti rugi, kompensasi Jadi dia yang sudah mati duluan sebelum dipotong, kita tetap memberikan perhatian," tegasnya.
Sebelumnya diberitakan, Pemprov Sulsel mendistribusikan 9.000 dosis vaksin penyakit mulut dan kuku (PMK) untuk 7 daerah. Pengiriman vaksin ini untuk mengantisipasi peningkatan laju kasus PMK setelah Sulsel dinyatakan masuk zona merah PMK.
"Ada 9.000 dosis sudah didistribusikan. Di Bone kita sudah melakukan vaksinasi. Vaksinasi di Tana Toraja sudah bisa jalan," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking kepada detikSulsel, Jumat (15/7).
Pengiriman vaksin tahap awal ini menyasar 7 daerah. Antara lain Tana Toraja sebanyak 1.500 dosis, Toraja Utara 2.000, Bone 2.000, Gowa 1.000, Jeneponto 1.000, Bantaeng 1.000 dan Makassar 500 dosis.
"Jadi dari 15.000 dosis yang tersedia. Tersisa 6.000 dosis," bebernya.
(tau/asm)