Wakil Ketua DPD II Golkar Enrekang Ismail Japar angkat bicara terkait insiden salah satu pengurus Golkar yang mengamuk akibat gagal dilantik. Keputusan penundaan pelantikan dilakukan karena kuota 30% perempuan di kepengurusan belum terpenuhi.
"Memang agenda utamanya pelantikan. Tetapi kami tidak sempat memberitahu ke pengurus (pelantikan ditunda) karena kita baru tahu itu (kuota perempuan tidak cukup) nanti subuh (di hari pelantikan)," kata Ismail Japar kepada detikSulsel, Minggu (17/7/2022).
Ismail menambahkan, surat keputusan (SK) pengurus Golkar Enrekang sebelumnya sudah diserahkan ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) Enrekang. Namun oleh KPU dikembalikan karena diminta untuk dilakukan perbaikan lantaran kuota pengurus perempuan tidak mencukupi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"KPU minta dikembalikan untuk dilengkapi dulu. Karena memang kemarin itu ada tambahan 2 orang pengurus laki-laki dimasukkan ke dalam SK, sementara perempuan tidak ditambah. Jadi memang tidak cukup kuota perempuan," tambah Ketua Fraksi Golkar DPRD Enrekang ini.
Namun demikian, pihaknya sudah melengkapi kuota 30% perempuan dalam struktur kepengurusan Golkar Enrekang. Sehingga DPD I Golkar Sulsel sudah dapat menerbitkan SK pengurus yang baru.
"Sudah lengkap (kuota 30% perempuan), sudah ada yang pergi ambil SK-nya di Makassar. Habis itu kita agendakan pelantikan dalam waktu dekat bersamaan dengan Toraja Utara," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, salah seorang pengurus Golkar Enrekang, Muhammad Amiruddin Syam mengamuk karena pelantikan yang sudah dijadwalkan tiba-tiba ditunda. Apalagi kemudian berubah menjadi ajang silaturahmi dengan pengurus DPD I Golkar Sulsel.
"Kita diundang untuk dilantik tapi kenapa acaranya berubah jadi silaturahmi, kita malu sama warga yang hadir," kata pengurus DPD II Golkar Enrekang Muhammad Amiruddin Syam, Sabtu (16/7).
Amiruddin mengungkapkan, awalnya acara tersebut merupakan pelantikan Muslimin Bando sebagai Ketua DPD II Golkar Enrekang. Dia pun merasa heran karena tiba-tiba acara tersebut berubah menjadi kegiatan silaturahmi.
"Puluhan masyarakat kita suruh datang untuk menyaksikan Pak Muslimin Bando dilantik Ketua DPD II Enrekang tapi tiba-tiba acaranya batal. Ada apa, kita malu kalau begini makanya saya bereaksi seperti itu," ungkap Amiruddin.
(tau/asm)