Sejumlah siswa sekolah dasar (SD) di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar) mengadu ke Presiden Joko Widodo (Jokowi) karena guru sekolahnya jarang masuk mengajar. Pengaduan itu dilakukan oleh siswa dengan cara membuat poster aduan hingga viral.
Unggahan foto beredar memperlihatkan dua murid yang masing-masing memegang poster bertuliskan tentang pengaduan mereka kepada Presiden Jokowi.
"Pak Presiden Jokowi, kami jarang sekolah karena bapak guru jarang datang ke sekolah," demikian bunyi tulisan dalam salah poster yang dibentangkan salah satu murid.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami membutuhkan pendidikan yang layak. Kami membutuhkan guru yang selalu datang ke sekolah," terang tulisan dalam poster lainnya.
Foto murid sekolah dasar yang mengadukan kondisi sekolahnya kepada Presiden Jokowi itu pertama kali diposting oleh pemilik akun facebook bernama Achmad Faisal Dinejad, Senin (11/7) lalu. Postingan tersebut disertai caption terkait persoalan pendidikan di daerah itu.
"Mamasa masih seperti yang lalu, menarik untuk dibincang. Kekayaan alam yang melimpah, adat istiadat yang terjaga, juga aneka ragam skandal yang menumpuk. Yang paling fundamental adalah skandal pendidikan," tulis Achmad.
Dalam postingannya, Achmad juga menuliskan soal kesejahteraan guru honorer di sekolah tersebut yang hanya digaji Rp 300.000 per 3 bulan, tapi mendapat tuntutan lebih dari guru yang berstatus PNS.
Dikonfirmasi lebih lanjut, Achmad mengaku murid dalam foto tersebut merupakan siswa SD Negeri 010 Saluang, Kecamatan Mambi, Kabupaten Mamasa.
"Jadi di sana itu, yang disoroti itu PNS nya jarang datang. Selama ini yang aktif tiga orang guru sukarela, itulah yang mengisi proses (belajar) secara bergantian," kata Achmad Faizal saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Sabtu (16/7/2022).
"Kadang murid tidak belajar karena kondisi seperti itu. Sering tidak belajar, karena misalkan hanya satu orang yang datang guru sukarela, bagaimana caranya dia dieksekusi itu semua proses belajar karena di sana itu sampai kelas enam," sambungnya.
Achmad mengaku telah pernah mengkomunikasikan masalah ini kepada Kepala Sekolah SD Negeri 010 Saluang agar mendapat perhatian. Ia juga pernah menggelar aksi unjuk rasa agar pemerintah setempat memperhatikan masalah pendidikan di daerah ini.
"Pernah saya datangi kepala sekolahnya, saya dan beberapa teman-teman menyampaikan meminta tolong agar diperhatikan kondisi pendidikan. Bulan lima kemarin, kami demo di Mamasa, persoalan itu (pendidikan) secara umum, dan tidak ada tanda-tanda (perbaikan)," ungkapnya.
Achmad juga menampik tudingan bahwa foto dalam postingannya, direkam saat para murid libur sekolah.
"Foto itu saya ambil waktu sekolah, hari Senin pagi-pagi, murid di situ," tutupnya.
(sar/hmw)