Tragis Balita di Makassar Dititip ke Jasa Penitipan Berujung Tewas di Got

Tragis Balita di Makassar Dititip ke Jasa Penitipan Berujung Tewas di Got

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 16 Jul 2022 06:00 WIB
ilustrasi
Foto: IST
Makassar -

Balita berusia lima tahun di Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Aksara bernasib tragis usai dititipkan di jasa penitipan anak oleh orang tuanya. Korban ditemukan tewas tenggelam di dalam got atau selokan setelah luput dari pengawasan staf pengajar jasa penitipan anak.

Korban dititipkan di jasa penitipan anak di Kompleks Perumahan Pondok Lestari, Jalan Dg Tata I, Makassar, Kamis (14/7). Selanjutnya seorang staf pengajar bernama Syifa meninggalkan korban karena ingin menunaikan ibadah salat Ashar.

Sebelum beribadah, staf pengajar bernama Syifa itu sempat mengunci pagar dan kemudian masuk ke dalam yayasan. Namun setelah salat, Syifa sudah tak melihat keberadaan korban lagi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah selesai melaksanakan sholat Ashar korban sudah tidak terlihat, saksi kemudian mencari korban di tetangga sekitar," ujar Kasubag Humas Polrestabes Makassar AKP Lando kepada wartawan, Jumat (15/7).

Pada saat yang bersamaan orang tua korban datang untuk menjemput anaknya. Begitu mengetahui putranya hilang, orang tua korban langsung menyampaikan bahwa anaknya suka bermain di air sehingga keduanya lantas melakukan pencarian bersama.

ADVERTISEMENT

Belakangan orang tua korban dan staf pengajar jasa penitipan anak itu menerima kabar bahwa korban ditemukan meninggal tenggelam di selokan. Jenazah korban saat itu sudah dibawa ke RS Bhayangkara, Makassar.

"Korban meninggal dunia akibat tenggelam hanyut terbawa arus got," kata Lando.

Korban Diduga Memanjat Pagar-Terjatuh di Got

Polisi memberikan analisis terkait kematian korban. Pertama adalah faktor kelalaian pihak jasa penitipan anak.

"Korban tenggelam hanyut terbawa arus drainase akibat kelalaian pengurus yayasan yang di mana korban lepas dari pantauan pengurus jasa penitipan anak," ujar Lando.

Dia mengatakan korban saat itu ditinggal tanpa ada yang mengawasi sama sekali. Akhirnya korban diduga memanjat pagar hingga terjatuh ke dalam got.

"Kemungkinan korban manjat pagar dan tergelincir terjatuh ke dalam drainase kompleks perumahan yang mengakibatkan korban tenggelam dan hanyut terbawa arus drainase yang mengakibatkan korban meninggal," kata Lando.

Menurut Lando, korban memanjat pagar karena karakternya yang hiperaktif. Analisa yang ketiga itu diperkuat oleh keterangan orang tua korban yang menyebut anaknya memang suka bermain di air.

"Kemungkinan korban hiperaktif. Menurut pengakuan orang tuanya, korban senang bermain di genangan air," katanya.

Lando mengatakan analisis itu masih bersifat sementara. Pihaknya masih mendalami lebih lanjut untuk mengungkap penyebab kematian korban.




(hmw/tau)

Hide Ads