Sulsel Masuk Zona Merah PMK, Pemprov Sebar 9.000 Dosis Vaksin

Sulsel Masuk Zona Merah PMK, Pemprov Sebar 9.000 Dosis Vaksin

Fathul Khair - detikSulsel
Jumat, 15 Jul 2022 15:51 WIB
Petugas mengambil sampel pemeriksaan kerbau suspek PMK di Toraja
Petugas mengambil sampel kerbau yang bergejala PMK di Toraja (Foto: Istimewa)
Makassar -

Sulawesi Selatan (Sulsel) masuk zona merah penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK). Untuk mencegah penyebaran kian meluas, Pemprov Sulsel mendistribusikan 9.000 dosis vaksin untuk 7 kabupaten/kota.

"Di kabupaten Bone kita sudah melakukan vaksinasi. Vaksinasi di Tana Toraja sudah bisa jalan besok. Ada 9.000 dosis sudah didistribusikan," kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel, Nurlina Saking kepada detikSulsel, Jumat (15/7/2022).

Nurlina memerinci, Pemprov Sulsel mengirim 9.000 dosis vaksin PMK ke 7 daerah. Antara lain Tana Toraja sebanyak 1.500 dosis, Toraja Utara 2.000, Bone 2.000, Gowa 1.000, Jeneponto 1.000, Bantaeng 1.000 dan Makassar 500 dosis.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi dari 15.000 dosis vaksin, masih ada sisa 6.000 dosis lagi," tambahnya.

Diungkapkan Nurlina, saat ini pihaknya masih terus melakukan pemetaan wilayah yang akan dijadikan target vaksinasi PMK pada hewan ternak. Hal ini perlu dilakukan untuk menghitung kebutuhan dosis vaksin PMK setiap kabupaten/kota di Sulsel.

ADVERTISEMENT

"Vaksinasi ini akan dilakukan 3 km dari titik kasus yang ditemukan. Karena kami akan menggunakan model vaksinasi dengan cara membuat blocking (pertahanan)," tambahnya.

Sehingga kata dia, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel tidak akan melakukan vaksinasi terhadap seluruh ternak di Sulsel. Akan tetapi harus menghitung keberadaan jumlah ternak yang jaraknya 3 km dari lokasi ditemukannya kasus PMK.

"Semua yang ada di titik (temuan kasus PMK) sekitar 7 kabupaten ini akan divaksin," bebernya.

Untuk mempercepat proses vaksinasi pada ternak, pihaknya juga sudah melakukan pelatihan bagi calon vaksinator. Pelatihan ini diikuti oleh 24 kabupaten/kota di Sulsel.

"Wilayah yang menjadi prioritas untuk dilakukan vaksinasi, segera akan membawa vaksinnya ke daerah masing-masing," pungkasnya.

Nurlina sebelumnnya menyebut Sulsel saat ini masuk zona merah PMK. Hal ini lantaran semakin meluasnya penyebaran virus yang menyerang ternak ini.

"Sulsel dinyatakan zona merah karena terinfeksi PMK. Jadi belum diclare (dinyatakan) sebagai wabah. Dan jumlahnya (kasus PMK di Sulsel) juga dianggap 25 persen," ungkap Nurlina Saking, Kamis (14/7).

Pihaknya mencatat total ada 173 hewan ternak yang terkonfirmasi positif PMK. Temuan kasus terbesarnya di Toraja Utara dengan 110 kerbau. Selain itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel juga mendapat laporan penemuan kasus PMK di Tana Toraja 28 kasus, Bone 22, Makassar 1, Jeneponto 2, dan Bantaeng 10.

"Di Toraja Utara sudah 110 ekor (terjangkit PMK). Diakibatkan karena pasar bolu memang pasar hewan besar untuk di Sulawesi Selatan," bebernya.

Nurlina menambahkan, akibat penyebaran PMK di Sulsel ditemukan ada 5 hewan ternak mati. Lokasi temuannya di Toraja Utara 4 ternak, dan 1 ternak mati ditemukan di Kab




(tau/sar)

Hide Ads