4.266 Vaksin di Maros Kedaluwarsa Diduga Karena Lamban Dikirim Pusat

4.266 Vaksin di Maros Kedaluwarsa Diduga Karena Lamban Dikirim Pusat

Muhammad Taufiqqurahman - detikSulsel
Kamis, 14 Jul 2022 23:24 WIB
Ilustrasi Vaksin COVID-19
Foto: Ilustrasi vaksin. (dok Kaspersky)
Maros -

Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Maros kembali menjawab respons Pemprov Sulsel soal 4.266 dosis vaksin COVID-19 kedaluwarsa. Situasi ini disebut terjadi karena diduga sejak awal pengiriman vaksin yang terlambat pengirimannya dari Pemerintah Pusat.

"Iya memang tidak terlambat mengirim tetapi cuman yang dia kirim hampir kedaluwarsa. Dan provinsi juga tidak salah karena dia baru juga dapat dari Pusat," kata Kepala Dinkes Kabupaten Maros Muhammad Yunus di Maros, Kamis (14/7/2022).

Yunus menyebut kasus keterlambatan vaksin ini harus ditangani oleh pemerintah pusat segera. Dia berdalih pihaknya hanya sekadar menerima suplai vaksin dan menyalurkannya ke masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi bolanya ada di pusat. Provinsi kadang juga terlambat cuman sampai di provinsi 1 bulan kedaluwarsa dikirim ke kabupaten," tambahnya.

Yunus juga mengaku telah melaporkan soal ribuan vaksin yang habis masa penggunaannya ke Kementerian Kesehatan (Kemenkes). Saat ini pihaknya menunggu instruksi dari Pusat soal perpanjangan masa kedaluwarsa.

ADVERTISEMENT

"Perpanjangan masa kedaluwarsa, masalah petunjuk seluruhnya itu bergantung pada Kementerian Kesehatan. Karena pernah terjadi bulan bulan sebelumnya kedaluwarsa tetapi keluar lagi dari Kemenkes perpanjangan Masa kedaluwarsanya," imbuhnya.

Dia berharap vaksin yang dikirimkan ke daerah harus diperiksa terlebih dahulu. Khususnya soal masa kedaluwarsanya.

"Coba kirim yang 3 bulan baru kedaluwarsa kan enak," tegas Yunus.

Diketahui ada pun rincian 4.266 dosis vaksin COVID-19 yang kedaluwarsa di Maros, yakni Jenis vaksin yang kedaluwarsa itu yakni 1.036 dosis Coronavac, 2.150 dosis Astrazeneca, 300 dosis Moderna dan 780 dosis Covavax. Rata-rata vaksin-vaksin yang disebutkan di atas tanggal kedaluwarsanya masuk pada Juni lalu.

Sebelumnya, Dinkes Sulsel menjawab soal keterlambatan pengiriman vaksin ke Kabupaten Maros. Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinkes Sulsel Arman Bausat menyebut ribuan dosis vaksin itu kedaluwarsa karena cakupan vaksinasi yang rendah.

"Kondisi ini lebih banyak dikarenakan cakupan harian vaksinasi yang belum optimal. Sehingga vaksin masih tersisa di gudang provinsi dan kabupaten/kota," ungkap Arman saat dihubungi detikSulsel, Kamis (14/7).

Arman melanjutkan selama ini pihaknya mengirimkan stok vaksin yang ada di gudang Dinkes Sulsel ke daerah. Sementara vaksin baru lambat dikirim dari Pusat.

"Mengapa ada vaksin yang expired date (masa kedaluwarsa), dikarenakan penerimaan vaksin dengan expired date (baru) dari Kemenkes memang belum datang. Sehingga tersisa vaksin yang tersedia memang akan memasuki masa expired date," jelasnya.




(sar/tau)

Hide Ads