Sulawesi Selatan (Sulsel) dinyatakan sebagai salah satu daerah zona merah penyebaran penyakit kuku dan mulut (PMK). Sebanyak 173 hewan ternak telah terpapar PMK.
"Sulsel dinyatakan zona merah karena terinfeksi PMK. Jadi belum diclare (dinyatakan) sebagai wabah. Dan jumlahnya (kasus PMK di Sulsel) juga dianggap 25 persen," ungkap Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel Nurlina Saking, Kamis (14/7/2022).
Penyebaran PMK disebutnya sudah terjadi di sejumlah daerah. Dari total 173 kasus positif PMK, 110 kasus di antaranya berada di Toraja Utara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di Toraja Utara sudah 110 ekor (terjangkit PMK). Diakibatkan karena pasar bolu memang pasar hewan besar untuk di Sulawesi Selatan," bebernya.
Selain itu, Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Sulsel juga mendapat laporan penemuan kasus PMK di Tana Toraja 28 kasus, Bone 22, Makassar 1, Jeneponto 2, dan Bantaeng 10.
"Di Tana Toraja awalnya 18 ekor. Kemudian bekembang sampai hari ini di Tana Toraja ada 28 ekor. Dan Alhamdulillah 28 ekor ini dalam 10 hari terakhir bertahan di angka itu," tambah Nurlina.
Selain itu, terdapat 5 ternak yang mati akibat PMK di Sulsel. Masing-masing di Toraja Utara 4 ternak, dan 1 ternak mati ditemukan di Kabupaten Bone. Sementara hewan yang potong bersyarat di Makassar 1 ekor, di Bantaeng 3 ekor.
"Pemotongan bersyarat artinya sudah tidak boleh hidup. Harus dimatikan supaya tempat inkubator virus segera berakhir. Kalau ternak mati virus tidak akan hidup," ungkapnya.
Nurlina juga mengungkapkan hingga saat ini sudah ada 9 daerah yang menerapkan lockdown atau menutup lalu lintas hewan ternak. Di antaranya adalah kabupaten Bone, Enrekang, Toraja, Toraja Utara, Bantaeng, Jeneponto, Pinrang, Wajo dan Soppeng.
"Sejak 5 Juli karena sudah ada informasi ada (ternak) menciri (PMK), Pemprov segera mengambil langkah preventif dengan surat edaran Plh gubernur lockdown Sulsel ternak dari manapun," ujarnya.
Untuk memutus rantai penyebaran PMK, Dinas Peternakan sudah membentuk satuan tugas (satgas). Salah satu tugasnya melakukan penelusuran pergerakan ternak, sehingga menekan meluasnya infeksi virus.
"15 daerah yang telah membentuk Satgas PMK yaitu Pinrang, Tana Toraja, Toraja Utara, Pangkep, Jeneponto, Bone, Luwu Utara, Parepare, Makassar, Barru, Sinjai, Luwu Timur, Wajo, Enrekang dan Soppeng," tukasnya.
(tau/hmw)