Klaim Pemkot Makassar Daging Sapi Terjangkit PMK Tetap Aman Dikonsumsi

Klaim Pemkot Makassar Daging Sapi Terjangkit PMK Tetap Aman Dikonsumsi

Tim detikSulsel - detikSulsel
Kamis, 14 Jul 2022 08:30 WIB
Petugas gabungan Puskeswan Sleman dan FKH UGM memeriksa kesehatan sapi di kandang sapi terpadu, Krebet, Bimomartani, Ngemplak, Sleman, Rabu (22/6/2022). Pemeriksaan tersebut guna mengantisipasi penyebaran virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak. ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/hp.
Foto: Pemeriksaan sapi kurban. (Andreas Fitri Atmoko/Andreas Fitri Atmoko)
Makassar -

Seekor sapi kurban di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) baru diketahui positif penyakit mulut dan kuku (PMK) usai disembelih saat hari raya Idul Adha. Pemkot Makassar melalui Dinas Pertanian dan Perikanan (DP2) mengklaim daging sapi terjangkit PMK masih aman dikonsumsi dengan kondisi tertentu.

Diketahui temuan kasus sapi positif PMK tersebut diketahui berdasarkan hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros yang keluar pada Senin (11/7). Hewan ternak yang terjangkit diketahui merupakan sapi kurban di wilayah Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

"Kalau untuk dikonsumsi aman, cuma kita sarankan jangan dikonsumsi bagian kepala atau mulut, kaki, terus dikulit. Itu dibuang, termasuk tulang," beber Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DP2 Kota Makassar Andi Herliyani kepada detikSulsel, Rabu (13/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daging sapi pun disebut aman untuk dikonsumsi. Selama cara masaknya dengan suhu yang tinggi dengan waktu yang agak lama.

"Kalau dagingnya apalagi dimasak dengan suhu yang tinggi, itu kan aman dikonsumsi," sambung dia.

ADVERTISEMENT

Herliyani berdalih sapi yang terjangkit PMK memang sebaiknya dipotong. Upaya ini disebut bisa meminimalisir penularan PMK kepada sapi yang masih sehat.

"Jadi kan hampir semua ternak yang masuk Makassar untuk dikurbankan sudah terpotong semua. Artinya agak mengurangi sedikit penyebaran karena sudah terpotong," sebutnya.

Kronologi Temuan Sapi PMK

Herliyani tak menampik, seekor sapi yang terjangkit PMK memang sudah disembelih. Apalagi saat itu merupakan momen awal hari raya Idul Adha.

"Iya, sudah (sudah disembelih)," ungkap Herliyani.

Dia menjelaskan, awalnya timnya yang melakukan pemeriksaan hewan kurban menemukan sapi yang terindikasi punya gejala PMK di wilayah Kecamatan Manggala, Makassar, pada Jumat (8/7). Pihaknya pun mengambil sampel sapi tersebut untuk diperiksa lebih lanjut di Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros.

"Sementara kan sampelnya sudah dikirim. Tanggal 9 (Juli) sudah pemotongan (kurban) sebagian karena ada mulai lebaran Muhammadiyah," urai Herliyani.

Sementara hasil uji laboratorium BBVet Maros baru keluar pada Senin (11/7). Dari hasil pemeriksaan, seekor sapi tersebut dinyatakan positif terjangkit PMK.

Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.

Makassar Lockdown Ternak

Kepala Bidang Peternakan dan Kesehatan Hewan DP2 Kota Makassar Andi Herliyani mengaku saat ini Makassar sudah menutup (lockdown) lalu lintas ternak. Suplai hewan ternak keluar masuk Makassar dilarang pascatemuan seekor sapi positif PMK.

"Kita juga sudah buat surat edaran wali kota yang ditandatangani Sekda, terkait edaran pelarangan keluar masuk ternak di Kota Makassar," imbuh dia.

Sebelumnya Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar Evi Aprialty juga memastikan tim satgas akan melakukan penelusuran (tracking) penularan PMK di Makassar sebagai langkah pengendalian penularan. Selain itu penyemprotan disinfektan kepada hewan ternak di Makassar akan dilakukan.

"Kita besok melakukan penyemprotan (disinfektan) kepada hewan-hewan yang masih tersisa," tandas Evi.


Hide Ads