Makassar Terapkan Lockdown Ternak Usai Muncul Kasus Pertama Sapi Positif PMK

Makassar Terapkan Lockdown Ternak Usai Muncul Kasus Pertama Sapi Positif PMK

Tim detikSulsel - detikSulsel
Rabu, 13 Jul 2022 08:30 WIB
Sapi kurban di RPH Makassar.
Foto: Sapi kurban di RPH Makassar. (Urwatul Wutsqaa/detikSulsel)
Makassar -

Pemkot Makassar melaporkan kasus pertama sapi positif penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayahnya. Kebijakan lockdown atau penutupan lalu lintas ternak diberlakukan sebagai upaya menekan penularan wabah PMK.

Kebijakan tersebut tertuang dalam surat edaran terkait yang ditandatangani Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Makassar atas nama Wali Kota Makassar. Suratnya segera diterbitkan usai adanya laporan kasus itu.

"Kita juga sudah buat surat edaran wali kota yang ditandatangani Sekda, terkait edaran pelarangan keluar masuk ternak di Kota Makassar," ucap Kepala Bidang Dinas Kesehatan Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar Andi Herliyani kepada detikSulsel, Selasa (12/7/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Temuan kasus sapi positif PMK tersebut diketahui berdasarkan hasil uji laboratorium Balai Besar Veteriner (BBVet) Maros yang keluar Senin (11/7). Hewan ternak yang terjangkit diketahui merupakan sapi yang bakal dikurban di wilayah Kecamatan Manggala, Kota Makassar.

Herliyani menyebut atas situasi itu Kota Makassar masuk zona merah. Dalam artian menjadi wilayah yang dinyatakan terjangkit PMK.

ADVERTISEMENT

"Kita kan sudah (ada temuan sapi) terkontaminasi positif (PMK), jadi inilah berarti kita sudah masuk daerah yang terkena wabah," bebernya.

Kebijakan lockdown ternak bakal disusul dengan upaya penyemprotan disinfektan terhadap sapi kurban yang masih dijual di Kota Makassar. Ada tim yang sudah dibentuk untuk turun ke lapangan melakukan pengendalian wabah PMK.

"Inilah yang akan melakukan kegiatan surveilans di lapangan. Terus ada juga nanti kegiatan vaksinasi, kemudian ada juga penyemprotan di lapangan," ujar Herliyani.

Pihaknya pun berharap vaksin PMK bisa segera didistribusikan di Kota Makassar. Penyaluran vaksin yang dinanti penyaluran dari Pemprov Sulsel.

"Kita menunggu (vaksin PMK). Kuotanya belum kita diberi kepastiannya. Tapi insyaallah dalam waktu dekat, karena kita sudah masuk zona merah," tuturnya.

Diketahui awalnya temuan indikasi sapi PMK itu saat dilakukan pemeriksaan di kandang sementara sekitar Masjid Andalas, Jalan Kutacane Selatan, Bukit Baruga, Kecamatan Manggala, Makassar, Jumat (8/7). Itu setelah satu ekor sapi ditemukan ada luka di mulutnya.

"Dari hasil pemeriksaan postmorten, ditemukan ada indikasi kena PMK satu ternak di daerah Bukit Baruga," ungkap Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar Evi Aprialty, Selasa (12/7).

Tim saat itu pun langsung mengambil sampel pemeriksaan sapi tersebut lalu dikirim ke BBVet untuk diuji laboratorium. Pasalnya ada indikasi bergejala PMK dengan luka di mulut bagian bibir sapi.

"Setelah dibawa ke Maros, pihak (BBVet) Maros tadi malam baru disampaikan (hasil pemeriksaan) bahwa dia (terkonfirmasi positif) PMK," ujarnya.

Namun Evi mengaku timnya saat itu sudah memisahkan sapi saat masih terindikasi gejala PMK. Pemilik sapi sudah disampaikan terkait hal tersebut sebelumnya.

"Tetapi sebelum kita kirim (sampel pemeriksaan) ke (BBvet) Maros, kita memang sudah pisahkan. Kita pisahkan sapi itu karena kemarin yang terindikasi PMK kita sampaikan ke pemiliknya," papar Evi.

Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

Sapi Positif PMK Diakui Didatangkan dari Gowa

EVi menyebut sapi positif PMK tersebut merupakan hewan ternak yang disediakan untuk kurban. Sapi tersebut dibeli dijual pedagang musiman yang didatangkan dari Kabupaten Gowa.

"Pedagang yang temukan ada terinfeksi di daerah Antang, terjual di daerah Antang. Itu sapinya kan dari Gowa," imbuhnya.

Namun demikian pihaknya akan segera melakukan penelusuran mendalam terhadap sumber penularan wabah PMK. Termasuk melakukan upaya pencegahan penularan PMK.

"Kita besok melakukan penyemprotan (disinfektan) kepada hewan-hewan yang masih tersisa. Kan sisa terakhir besok pemotongan," terang Evi.


Hide Ads