Kisah Dewi Mahasiswi Toraja Jadi Sopir Angkot Demi Ortu-Biaya Kuliah

Kisah Dewi Mahasiswi Toraja Jadi Sopir Angkot Demi Ortu-Biaya Kuliah

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Senin, 11 Jul 2022 14:54 WIB
Dewi Tandirerung (18), mahasiswi yang nyambi jadi sopir angkot di Tana Toraja (detikSulsel/Rachmat Ariadi).
Foto: Dewi Tandirerung (18), mahasiswi yang nyambi jadi sopir angkot di Tana Toraja (detikSulsel/Rachmat Ariadi).
Tana Toraja - Mahasiswi bernama Dewi Tandirerung (18) di Tana Toraja, Sulawesi Selatan (Sulsel) menyita perhatian setelah rela menjadi sopir angkot. Jalan itu dilakukan Dewi demi membantu orang tuanya mencari nafkah, termasuk membiayai kuliahnya.

"Sudah sekitar 3 bulan (jadi sopir angkot). Ini untuk bantu bapak cari nafkah, biayai kuliahku juga," kata Dewi saat berbincang dengan detikSulsel, Senin (11/7/2022).

Dewi terlihat sangat ahli mengemudikan angkotnya dan mengantar penumpang di sekitar Kota Makale, Tana Toraja. Setiap mengambil dan mengantar penumpang, Dewi selalu didampingi oleh sang ayah, Jefri yang duduk tepat di sampingnya.

Dewi mengungkapkan dirinya tidak setiap waktu mengemudikan angkot. Pasalnya, wanita yang baru saja masuk di Universitas Kristen Indonesia (UKI) Toraja ini harus mengedepankan waktu kuliahnya.

"Tidak setiap waktu, karena kuliah juga. Nanti kalau kelar kuliah baru ganti bapak mengemudi antar penumpang," ungkapnya.

Faktor ekonomi yang membuat Dewi mengambil keputusan untuk membiayai kuliahnya sendiri dengan cara menarik angkot. Cita-citanya ingin menjadi guru menjadi motivasi sendiri untuk bekerja keras dan tidak memperdulikan masalah gengsi.

"Mau jadi guru Fisika. Kalau gengsi ah tidak ji, karena kata bapak ini usaha baik jadi untuk apa gengsi. Niatnya memang bantu bapak biar ringankan bebannya," ucapnya sambil tersenyum.

Setiap harinya, Dewi memperoleh pemasukan kurang lebih Rp 250 ribu. Capaian itu dibagi untuk keluarga dan keperluan kuliah.

Sementara ayah Dewi, Jefri sangat bersyukur melihat anaknya pantang menyerah untuk menggapai cita-citanya. Dirinya tak menyangka, Dewi rela ikut membantu menarik angkot dengannya.

Jefri mengutarakan, baru beberapa bulan lalu dia mengajari Dewi untuk mengemudikan angkotnya. Setelah lancar, dia langsung mengurus membuat surat izin mengemudi (SIM).

"Dia (Dewi) memang punya sifat pekerja keras. Saya tidak sangka juga dia mau ikut seperti ini. Ini kemauannya sendiri, saya sangat bersyukur," ucapnya.

Untuk sementara Jefri harus mendampingi Dewi selama mengoperasikan angkot. Pasalnya, ada beberapa jalur yang belum diketahui Dewi. Ini sekaligus membantu Dewi menjadi kernet.

"Iya saya tidak lepas dulu. Nanti kalau sudah lancar sekali baru bisa sendiri. Sekalian jadi kernet," tandasnya.


(hmw/asm)

Hide Ads