Makna Idul Adha 2022 tidak terbatas mempelajari kisah Nabi Ismail AS dan Nabi Ibrahim AS. Melainkan ada makna yang lebih dalam yang tersirat dari perjalanan awal bulan Dzulhijjah hingga Idul Adha 2022.
Ustaz Adi Hidayat (UAH) sempat menjelaskan makna Idul Adha dalam video berjudul Tausiah Idul Adha yang ditayangkan pada channel Youtube Adi Hidayat Official. UAH mengatakan Idul Adha merupakan momentum yang disediakan oleh Allah bagi hambanya untuk menata kehidupan yang lebih tenang, bahagia dan tentram.
"Diantara petunjuk Allah yang Allah berikan kepada kita melalui momentum Idul Adha ini, kita bisa belajar dari petunjuk itu untuk dapat menata kehidupan. Dengan penataan itu kita menyadari betapa besar kasih Allah kepada kita semua, betapa besar perhatian Allah yang menginginkan kita punya kehidupan yang lebih baik, punya kehidupan yang nyaman, bahagia. Sehingga dengan kesadaran itu kita meningkatkan syukur kita kepada Allah SWT," jelas UAH.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut UAH menjelaskan petunjuk ini dihadirkan Allah swt melalui kehidupan Nabi Ibrahim AS yang kemudian dilestarikan Nabi Muhammad SAW dalam syariatnya. Kemudian syariat dijaga oleh umatnya hingga kini.
Petunjuk yang ingin disampaikan oleh Allah dalam makna Idul Adha adalah hambanya dapat memperoleh ketenangan, kebahagiaan dan ketentraman jika mendekat kepada sumbernya, yakni Allah SWT.
"Allah ingin memberikan gambaran kepada kita bahwa orang-orang yang bahagia, orang-orang yang tenang hidupnya, matang bahkan sukses dalam kehidupan, yaitu orang-orang yang mampu mendekat kepada sumber kebahagiaan, kesuksesan dan ketenangan," ujarnya.
"Bukankah kita mengikrarkan, mengakui secara tulus dengan hati kita dan akal kita, bahwa Allah penguasa segalanya. Bahwa Allah sumber segalanya," sambungnya.
Maka makna Idul Adha adalah siapapun yang dekat dengan Allah akan mudah dalam mengakses kebahagian dan ketenangan hidup yang didambakan setiap manusia.
"Maka siapapun yang dekat dengan Allah akan mudah untuk mengakses kemudahan dan kebahagiaan yang sangat didambakan itu," kata UAH.
Makna Idul Adha kata UAH bahwa Allah telah membukakan jalan untuk membangun kedekatan kepada-Nya. Ini melalui 9 hari pertama pada bulan Dzulhijjah, dimana status ibadah umat Muslim ditingkatkan dari istimewa menjadi dicintai oleh Allah.
"Dalam sebuah hadis disebutkan bahwa tidak ditemukan bentangan hari dalam setahun amal soleh itu naik status dari istimewa menjadi dicintai oleh Allah SWT dibandingkan 10 hari pertama. 10 hari pertama ini dimaksudkan di bulan Dzulhijjah. Semua amalan naik status menjadi dicintai oleh Allah. Maka itu dianjurkan untuk meningkatkan ibadah seperti sholat, sedekah, dan sebagainya," jelas UAH.
Tujuan akhir dari upaya membangun kedekatan itu disimbolkan dengan ritual sholat Idul Adha dan penyembelihan hewan di tanggal 10 Dzulhijjah. Makna Idul Adha dalam ritual penyembelihan hewan sebagai simbol rasa syukur telah diberikan jalan oleh Allah swt.
"Tujuan akhirnya adalah membangun kedekatan kita dengan Allah SWT yang disimbolkan dengan ritual sholat dan penyembelihan hewan. Ritual sholat dan penyembelihan hewan adalah gambaran syukur telah diberikan jalan kepada untuk mendekat kepada Allah," kata UAH.
Selain itu, dalam kajian terpisah UAH mengatakan hikmah penyembelihan hewan adalah untuk menghadirkan ketentraman dan ketenangan bagi jiwa-jiwa yang melaksanakan kurban.
"Proses penyembembelihan itu hikmahnya untuk menghadirkan ketentraman, ketenangan untuk jiwa-jiwa orang yang berkurban," ungkapnya.
"Dalam momentum idul Adha itu Allah ingin mengembalikan kita ke asal mula kita hidup yang tenang dan tentram. Manusia itu wujud asalnya fitrahnya tenang. Cenderung pada kebaikan. makanya ketika berbuat salah hatinya menolak karena fitrahnya itu baik," sambungnya.