Cara Mandi Wajib yang Benar, Muslim Harus Tahu!

Cara Mandi Wajib yang Benar, Muslim Harus Tahu!

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Jumat, 01 Jul 2022 11:20 WIB
ilustrasi mandi/mandi wajib/mandi junub
Foto: Getty Images/iStockphoto/torwai
Makassar -

Cara mandi wajib dilakukan bagi umat Islam agar bersih dari hadas besar. Berbeda dengan mandi pada umumnya, mandi wajib memiliki cara dan ketentuan khusus yang berdasarkan syariat Islam.

Sebagaimana ibadah yang lainnya, cara mandi wajib juga diawali dengan niat. Mandi wajib dilakukan agar ibadah yang dilakukan setelah bersih dari hadas besar sah.

Perintah melakukan mandi wajib telah dijelaskan dalam Al-Qur'an dalam potongan surah Al-Maidah Ayat 6, yang berbunyi:

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

... وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَٱطَّهَّرُوا۟...

"...wa ing kuntum junuban fattahharu..."

ADVERTISEMENT

Artinya: "...dan jika kamu junub maka mandilah...".

Perintah mandi wajib juga ditegaskan dalam Surah An-nisa ayat 43 yang artinya sebagai berikut:

"Hai orang-orang beriman, janganlah kamu mendekati sholat, ketika kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu tidak akan mengerti apa yang kamu ucapkan. Dan janganlah kamu menghampiri masjid apabila dalam keadaan junub, kecuali hanya sekadar berlalu saja. Dan jangan dalam keadaan musafir atau sakit dari tempat buang air kamu yang telah menyentuh perempuan, sedangkan kamu tidak mendapatkan air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang suci. Sapulah mukamu dengan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pemaaf lagi Maha Pengampun".

Tata Cara Mandi Wajib

Cara mandi wajib harus dilakukan sesuai dengan tuntunan agama. Berikut panduan cara mandi wajib yang dikutip dari Ensiklopedi Fiqih Wanita Jilid 1 Karya Abu Malik Kamal bin As-Sayyid Salim:

1. Membasuh kedua tangan tiga kali.
2. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri, dan tidak harus memasukkan air ke dalam keamaluan.
3. Berwudhu dengan sempurna seperti akan melakukan sholat. Boleh mengakhirkan membasuh kaki hingga selesai mandi.
4. Mengalirkan air sebanyak tiga kali pada kepala sampai ke akar rambut.
5. Mengguyurkan air keseluruh badan dimulai dari bagian pinggir sebelah kanan lalu ke sebelah kiri.

Berikutnya niat untuk cara mandi wajib

Niat dalam Cara Mandi Wajib

Sebelum menjalankan tata cara mandi wajib di atas, seorang muslim atau muslimah wajib membaca niat mandi wajib. Niat disesuaikan dari penyebab melaksanakan mandi wajib.

Adapun niat cara mandi wajib setelah haid atau nifas sebagai berikut:

"Nawaitu ghusla liraf'il hadatsil akbar minan nifasi fardhan lillahi ta'ala."

Artinya: Dengan menyebut nama Allah aku niat mandi untuk menghilangkan hadas besar dari nifas, fardu karena Allah Ta'ala.

Sementara niat cara mandi wajib setelah berhubungan intim dilafalkan seperti berikut:

"Nawaitul ghusla liraf'il hadatsil akbari minal janabati fardhan lillahi ta'ala."

Artinya: Dengan menyebut nama Allah aku berniat mandi untuk membersihkan hadas besar dari jinabah, fardu karena Allah Ta'ala.

Cara Mandi Wajib, Hal-hal yang Menjadi Penyebab

Telah disebutkan, cara mandi wajib bertujuan untuk membersihkan diri dari hadas besar. Ada beberapa kondisi yang membuat umat muslim harus melaksanakan cara mandi wajib.

1. Keluar mani dengan syahwat

Berikut hal-hal yang menyebabkan seorang muslim atau muslimah harus melakukan cara mandi wajib dan penjelasannya:

1. Keluar Mani dengan Syahwat

Ketika seorang muslim atau muslimah mengeluarkan mani yang disertai dengan syahwat, maka wajib hukumnya melakukan cara mandi wajib. Hal ini berlaku baik dalam keadaan sadar maupun tidak.

Sehingga cara mandi wajib juga harus dilakukan oleh seseorang yang bermimpi jima' dan melihat mani. Ketika bangun, maka ia harus melakukan cara mandi wajib.

2. Bersetubuh

Cara mandi wajib sebuah keharusan bagi pasangan yang telah melakukan hubungan intim tau jima'. Hukum ini berlaku baik mengeluarkan air mani atau pun tidak.

Yang dimaksud dengan bersetubuh ialah apabila bertemu dua khitan (kemaluan lelaki dan perempuan), yaitu dengan memasukkan hasyafah (batasan zakar yang dikhitan) ke dalam faraj.

3. Berhentinya Darah Haid dan Nifas

Saat wanita mengalami haid ataupun nifas maka diharamkan baginya melaksanakan ibadah. Setelah darah haid atau nifas telah berhenti kemudian diperbolehkan melakukan ibadah wajib seperti sholat dan puasa.

Namun, sebelum melakukan ibadah wanita yang telah usai masa haid atau nifasnya diwajibkan melakukan cara mandi wajib. Hal ini karena haid dan nifas termasuk dalam golongan hadas besar.

4. Ketika seorang kafir masuk Islam

4. Ketika Seorang Kafir Masuk Islam

Seseorang yang baru saja masuk islam, maka diharuskan untuk melakukan cara mandi wajib. Namun, beberapa ulama berpendapat mandi wajib bagi seseorang yang baru masuk Islam adalah sunnah.

Terdapat perbedaan pendapat antar ulama terkait kewajiban melakukan cara mandi wajib bagi seorang kafir yang masuk Islam atau mualaf. Para ulama berbeda pendapat apakah orang kafir yang masuk Islam wajib atau hanya disunnahkan untuk melakukan cara mandi wajib.

Meski begitu, para ulama bersepakat bahwa orang kafir yang masuk Islam disyariatkan untuk mandi. Namun, untuk melakukan cara mandi wajib adanya menjatuhkan hukum sebagai sunnah ada yang menganggapnya kewajiban.

5. Seorang Muslim dan Muslimah Meninggal Dunia

Jika seorang muslim atau muslimah meninggal dunia selain dari mati syahid maka diwajibkan untuk dimandikan. Ini adalah kondisi terakhir yang membuat seseorang wajib mandi.

Namun karena sudah meninggal dunia dan tidak mampu untuk mandi sendiri, maka kewajiban memandikan berada di pundak mereka yang masih hidup. Kewajiban mandi bagi orang Islam yang meninggal dunia dilandaskan pada perkataan Rasulullah SAW saat salah satu putri beliau meninggal dunia, yang artinya: "Mandikanlah dia tiga kali atau lima kali atau lebih dari sana." (HR Bukhari dan Muslim).

Halaman 2 dari 4
(tau/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads