"Jadi sering di-bully," ujar CH kepada detikSulsel di rumah duka, Kamis (30/6/2022).
CH menjelaskan RP memang terlibat masalah dengan salah seorang rekannya sehingga korban sempat meminta maaf. Namun setelah meminta maaf RP justru menjadi di-bully.
"Jadi dia ini mencuri uang temannya Rp 1,3 juta. Nah, temannya lapor polisi. Setelah dia tahu temannya lapor polisi dia langsung ngaku kalau dia ambil itu uang. Makanya di situ mi di-bully terus dia," kata CH.
CH tak menjelaskan lebih jauh lagi apakah korban diduga nekat melompat karena masalah itu atau ada masalah lain. CH juga menyayangkan bully-an yang dialami korban.
"Setahu saya begitu. Makanya kita juga sayangkan kalau ada bully-membully seperti itu," cetusnya.
Untuk diketahui, mahasiswi RP ditemukan meninggal usai diduga melompat dari Gedung Graha Pena, Makassar pada Rabu (29/6). Korban diketahui sedang ikut program praktik kerja lapangan (PKL) di gedung tersebut.
Akibat insiden ini, 11 mahasiswi PKL rekan korban RP dipulangkan oleh pihak kampus. Para rekan korban disebut trauma akibat insiden yang dialami oleh RP.
"Jadi mereka di sana ada 12 orang sedang melakukan magang dalam program MBKM di Graha Pena Makassar, termasuk RP," kata dosen pembimbing korban, Dion kepada detikSulsel, Rabu (29/6).
"Hari ini juga kita akan tarik, pihak kampus sudah berada di sana untuk berkomunikasi dengan mereka," sambung Dion.
(hmw/nvl)