SD Inpres Kapitu di Minahasa Selatan (Minsel), Sulawesi Utara (Sulut) mengusung program pembagian seragam gratis bagi siswa kurang mampu yang lulus dalam penerimaan peserta didik baru (PPDB). Program itu diusung kepala sekolah (kepsek) menggunakan dana pribadi demi menggaet jumlah pendaftar di sekolahnya.
Rencana itu diumumkan Kepsek SD Inpres Kapitu Norma Olga Masinambow dalam unggahannya yang viral di media sosial (medsos). Dalam postingan-nya, Olga turut mengajak calon siswa khususnya yang bermukim di Desa Kapitu untuk mendaftar di tengah dimulainya PPDB jenjang SD.
Dalam unggahan tersebut turut dilampirkan syarat atau berkas pendaftaran siswa. Program pemberian seragam sekolah gratis itu diketahui baru dimulai untuk tahun ajaran 2022-2023 sejak dirinya mulai menjabat kepala sekolah pada April 2022.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau saya kan kepala sekolah baru, sehingga program pemberian seragam gratis itu baru dilaksanakan tahun pelajaran 2022-2023," tutur Kepsek SD Inpres Kapitu Norma Olga Masinambow kepada detikcom, Selasa (28/6/2022).
Saat ini pihaknya sudah menyediakan 15 pasangan seragam SD untuk dibagikan kepada siswa yang lulus dalam PPDB. Jumlah ini akan bertambah menyesuaikan jumlah siswa yang diterima masuk di sekolahnya.
"Untuk sementara saya masih siapkan 15 pasang, karena di Desa Kapitu ada dua sekolah, satu SD GMIM dan SD Inpres. Kalau untuk sementara ini saya menggunakan dana pribadi," ucapnya.
Dia mengaku termotivasi mengusung program berbagi seragam gratis karena latar belakang orang tua siswa yang berada di Desa Kapitu didominasi dari keluarga kurang mampu. Makanya dirinya tergerak untuk meringankan beban ekonomi orang tua calon siswa dengan menyediakan seragam bagi anakanya yang ingin bersekolah.
"Kalau saya termotivasi karena pertama di seputar SD Inpres Kapitu saya lihat ekonomi para orang tua sangat memprihatinkan," papar dia.
Olga berharap cara ini juga bisa menambahkan jumlah peserta didik yang bersekolah di SD Inpres Kapitu. Sebab selama ini dia beranggapan minat orang tua menyekolahkan anaknya sangat minim.
"Kemudian saya juga membuat perubahan supaya minat anak-anak untuk datang bersekolah di SD Inpres Kapitu ini ada minat. Kemauan untuk bersekolah di SD Inpres Kapitu ini meningkat," tutur Olga.
(sar/nvl)