Warga Anggap Kondisi Normal, Vaksinasi Booster Pinrang Masih Rendah 7,6%

Warga Anggap Kondisi Normal, Vaksinasi Booster Pinrang Masih Rendah 7,6%

Muhclis Abduh - detikSulsel
Jumat, 24 Jun 2022 22:56 WIB
YOGYAKARTA, INDONESIA - JANUARY 13: A health worker prepares a dose of the AstraZeneca COVID-19 booster vaccine during the booster vaccination program on January 13, 2022 in Yogyakarta, Indonesia. While Southeast Asias vaccination programs have gathered pace, many countries in the region are yet to hit the high vaccination rates seen in developed nations. The emergence of Omicron in the region is adding to the urgency in countries like Indonesia, which has only fully vaccinated about 42 percent of its population as of last week, according to publicly available vaccination data. Some places in the region, such as Indonesia and Thailand, have rolled out a booster program alongside their primary vaccination programs in an attempt to aggressively bridge the gap. (Photo by Ulet Ifansasti/Getty Images)
Foto: Ilustrasi vaksinasi booster. (Getty Images/Ulet Ifansasti)
Pinrang -

Capaian vaksinasi booster Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih di angka 7,6 persen. Pihaknya sulit memacu vaksinasi sebab masyarakat sudah merasa tak ada ancaman COVID-19 lagi.

"Vaksin booster kita baru 7,6 persen. Kita akui masih sangat rendah, tetapi rata-rata daerah lain juga masih di angka itu," ungkap Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pinrang drg. Dyah Puspita Dewi saat ditemui detikSulsel, Jumat (24/6/2022).

Dewi menjelaskan, ada beberapa alasan yang ia nilai membuat masyarakat kini sulit untuk diajak vaksinasi booster. Paling utama karena sudah tidak ada pembatasan dan sudah diizinkan membuka masker.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kendalanya analisa kami masyarakat sudah merasa kondisi normal. Tidak ada yang membuat merasa motivasi vaksin booster. Ini tantangan kami sekarang di daerah," bebernya.

Di sisi lain menurut dia pemerintah tidak bisa memaksakan masyarakat untuk vaksin. Sehingga tidak ada regulasi yang kuat untuk menjadi dasar agar vaksinasi dapat dipacu.

ADVERTISEMENT

"Tentu kami terus edukasi masyarakat bahwa akan jauh lebih bagus kalau sudah vaksin booster," urainya.

Lebih lanjut Dewi menjelaskan, untuk data terbaru vaksinasi tahap pertama sudah di angka 88 persen. Sementara untuk vaksinasi tahap kedua 67 persen.

"Secara umum vaksinasi di Pinrang cukup bagus. Artinya di tengah-tengah, kita tak berada di posisi paling rendah untuk vaksinasi," tegasnya.

Dewi juga menjelaskan, sampai sejauh ini di Sulsel maupun Pinrang belum ada muncul varian baru BA.4-BA.5. Namun ia menegaskan tetap harus waspada.

"Kita belum ada kasus varian baru, tetapi memang ini varian baru masuk sebab pintu masuk ke Indonesia dibuka lagi, sementara kan di luar negeri sudah lepas masker duluan," jelasnya.

Terpisah, Bupati Pinrang Andi Irwan Hamid, mengatakan, vaksin pada dasarnya untuk meminimalisir penyebaran COVID-19. Maka dari itu, ia berharap agar warga yang belum vaksin dapat segera vaksin sampai vaksin booster.

"Kami Pemda tak henti-henti untuk memaksimalkan vaksinasi. Apabila kita semua sudah divaksin maka penyebaran COVID dapat diminimalisir, dengan demikian, ekonomi kembali dapat berjalan. Itu yang kita inginkan," jelasnya.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads