Antisipasi PMK, Pemeriksaan Hewan Kurban Sasar 8 Kecamatan di Makassar

Antisipasi PMK, Pemeriksaan Hewan Kurban Sasar 8 Kecamatan di Makassar

Urwatul Wutsqaa - detikSulsel
Jumat, 24 Jun 2022 22:40 WIB
Sapi kurban 1,4 ton di Gowa laku dijual Rp 120 juta (detikSulsel/Muh Ishak Agus).
Foto: Hewan kurban yang dijual akan diperiksa. (detikSulsel/Muh Ishak Agus).
Makassar -

Pemkot Makassar akan melakukan pemeriksaan hewan kurban yang dijual pedagang. Ada 8 kecamatan yang akan disasar sebagai lokasi penjualan hewan kurban untuk mengantisipasi penyebaran penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan.

"Itu memang sudah ditentukan titik-titiknya oleh camat. Yang ada hewan kurbannya ada 8 kecamatan, yakni Bontoala, Tamalate, Tamalanrea, Manggala, Biringkanaya, Tallo, Rapoccini dan Panakkukang," sebut Kepala Dinas Perikanan dan Pertanian (DP2) Kota Makassar Evi Aprialty di kantornya, Jumat (24/6/2022).

Pemerintah juga sudah membentuk Tim Pengawasan Kurban dan PMK Makassar. Tim terpadu ini akan disebar ke titik lokasi penjualan hewan kurban untuk diperiksa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Setelah diperiksa dan memang layak itu kita kasih kartu itu, ditanduknya kita kasih lakban, ada nomornya di situ sama dengan yang di kartunya. Itu penanda kalau dinyatakan layak untuk jadi hewan kurban," tutur dia.

Evi menuturkan, antisipasi penyebaran PMK di Kota Makassar dilakukan secara ketat. Distribusi hewan ternak yang masuk diawasi di tiap perbatasan masuk Kota Makassar.

ADVERTISEMENT

"Wabah (PMK) ini bukan dibagi per kota kabupaten, tapi wabah nasional yang jadi tanggung jawab Babak Gubernur. Jadi semua Pemda kabupaten/kota ditekankan SKPD teknis terlibat melakukan pengawasan," ucapnya.

Dia mengaku Kota Makassar masih aman dari wabah PMK. Suplai hewan ternak yang masuk dari kabupaten di sekitar Makassar dilakukan pemeriksaan.

"Ternak yang banyak masuk di Makassar itu dari Bone, Sidrap, Sinjai. Itu di sana ketat pengawasan mereka," tegas Evi.

Sementara Ketua Tim Pengawasan Kurban dan PMK Makassar drh Agung PJ Wahyuda menambahkan, tahun lalu ada sekitar 7.000 hewan kurban yang dijual di Makassar. Tahun ini jumlahnya diprediksi turun 5.000 ekor yang selanjutnya akan diperiksa.

"Tahun ini kemungkinan agak turun, menurun, dan target kita sekitar 5.000. (Jumlah) 5.000 karena kondisi COVID dan berdasarkan yang lalu juga terus menurun kita ya, sekarang juga peluangnya ada PMK juga prediksi kita menurun," tutur Agung.

Sebanyak 150 personel gabungan dibantu 83 relawan akan disebar melakukan pemeriksaan. Pemeriksaan dilakukan lewat metode antermorten atau sebelum disembelih dan postmorten atau setelah penyembelihan.

"Jadi target teman-teman di Kota Makassar, akan melakukan pemeriksaan di 5.000 ekor ternak sapi. Jadi 5.000 ekor ternak sapi ini akan diperiksa oleh tim, satu tim yang dibentuk oleh teman-teman di Kota Makassar, dan relawan," sambungnya.

Pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampil di tiap titik pemeriksaan hewan kurban di Makassar. Dalam hal ini kata Agung, berdasarkan statistik dilakukan acak 10% dari jumlah populasi.

"Misalkan dokter Nugrah bertugas di Biringkanaya, total populasi di sana cukup besar. Kalau di situ ada 1.000, maka dokter Nugrah wajib mengambil 100 minimal sampel," pungkas Agung.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads