Gubernur Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Sudirman Sulaiman (ASS) memaparkan realisasi pendapatan daerah 2021 sebesar Rp 10,009 triliun lebih. Realisasi hanya mencapai 96,41% dari target Rp 10,38 triliun.
"Anggaran pendapatan daerah Rp 10,381 triliun sampai dengan 31 Desember 2021 terealisasi sebesar Rp 10,009 triliun atau mencapai 96,41%," ungkap Andi Sudirman saat paripurna ranperda pertanggungjawaban pelaksanaan APBD Tahun Anggaran 2021 di DPRD Sulsel, Kamis (23/6/2022).
Andi Sudirman mengatakan ada sejumlah faktor yang menyebabkan pendapatan daerah belum sesuai target. Seperti target pendapatan pajak daerah dan retribusi daerah belum tercapai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Juga adanya dana transfer pusat yang bersumber dari dana alokasi khusus (DAK) yang tidak terealisasi," bebernya.
Untuk belanja daerah yang dianggarkan Rp 10,758 triliun sampai dengan 31 Desember terealisasi sebesar Rp 10,16 triliun atau 94,99%. Sementara pembiayaan daerah yang dianggarkan sebesar Rp 388,5 miliar terealisasi 99,97%.
"Ini merupakan penggunaan sisa lebih pembiayaan tahun anggaran sebelumnya. Sedangkan pada pengeluaran pembiayaan daerah dianggarkan sebesar Rp 11,7 miliar terealisasi hingga 31 Desember 95.35% yang merupakan pembayaran pokok pinjaman dalam negeri-lembaga keuangan bukan bank (PEN)," tuturnya.
Andi Sudirman menjelaskan, ada defisit sebesar Rp 157,8 miliar jika membandingkan realisasi pendapatan daerah dan realisasi belanja daerah. Kemudian jika membandingkan penerimaan pembiayaan dengan realisasi pengeluaran ada surplus Rp 377, 3 miliar.
"Sehingga sisa lebih anggaran (silpa) tahun anggaran 2021 sebesar Rp 219,4 miliar," tukas Andi Sudirman.
(tau/nvl)