Kapal Bawa 11 Nelayan Karam di Laut Majene, Seluruh Korban Dievakuasi

Sulawesi Barat

Kapal Bawa 11 Nelayan Karam di Laut Majene, Seluruh Korban Dievakuasi

Abdy Febriady - detikSulsel
Kamis, 23 Jun 2022 15:53 WIB
11 Nelayan di perairan Majene dievakuasi setelah kapalnya karam (Dok. Istimewa).
Foto: 11 Nelayan di perairan Majene dievakuasi setelah kapalnya karam (Dok. Istimewa).
Majene -

Sebuah kapal nelayan pencari teripang yang membawa 11 orang karam di Perairan Majene, Sulawesi Barat (Sulbar). Seluruh korban dievakuasi oleh kapal nelayan yang kebetulan melintas di lokasi.

"Saat saya temukan mereka sudah setengah mati, tidak ada dayanya, lemas semua," ujar Burhanuddin, nelayan yang mengevakuasi para korban, Kamis (23/6/2022).

Ke-11 nelayan itu dilaporkan melaut sejak Selasa (21/6) malam. Kapal mereka kemudian mulai mengalami kebocoran hingga pada Rabu (22/6).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sekitar jam 11 malam (Selasa malam) sudah mulai kendala, setelah itu buang-buang saja air terus sama teman-teman ABK, gayung air bantu mesin pembuangan air, kalau tidak dibantu cepat tenggelam kapal, terus-terus sampai pagi masih juga," kata salah satu korban, Rusmin kepada wartawan.

"Sampai pagi (Rabu) mulai macet mesin alkon, macet, sampai tidak bisa lagi rusak total itu mesin alkon, sudah kebanyakan masuk air, mati mesin, jadi sudah tenggelam kapalnya," imbuhnya.

ADVERTISEMENT

Saat kapal mulai tenggelam, para nelayan pencari teripang ini langsung melompat meninggalkan kapal. Sebelum mendapat pertolongan, mereka terombang-ambing di tengah laut menggunakan jeriken.

"Pas tenggelam perintah masing-masing ABK cari pelampung untuk berenang, langsung saja ambil pelampung, sampan dikasih turun, ada teman yang sakit dikasih masuk sampan," tutur Rusmin.

Saat kondisi semakin genting, barulah nelayan Burhanuddin melintas di lokasi. Selanjutnya para nelayan itu berhasil dievakuasi ke atas kapal.

Untuk diketahui para pencari teripang ini ditemukan terombang-ambing di tengah laut, jaraknya sekira 60 mil dari bibir pantai tempat tinggalnya.

Para pencari teripang tersebut sembilan di antaranya berasal dari Pulau Alor, Nusa Tenggara Timur, dan dua lainnya dari Makassar, Sulawesi Selatan.




(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads