Kasus DBD di Toraja Utara Meningkat, 140 Warga Terjangkit-2 Meninggal

Kasus DBD di Toraja Utara Meningkat, 140 Warga Terjangkit-2 Meninggal

Rachmat Ariadi - detikSulsel
Rabu, 22 Jun 2022 15:45 WIB
Petugas melakukan fogging di tiap pemukiman warga di Toraja Utara.
Foto: Petugas melakukan fogging di tiap pemukiman warga di Toraja Utara. (Dok. Istimewa)
Toraja Utara - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Toraja Utara, Sulawesi Selatan (Sulsel) melonjak tajam. Dinas Kesehatan (Dinkes) Toraja Utara mencatat ada 140 warga terjangkit DBD, 2 di antaranya meninggal dunia.

"Sejak Januari 2022 hingga kini, terdapat 140 kasus. Kemarin baru-baru ada satu orang meninggal karena DBD lagi, berarti sudah dua orang yang meninggal dunia karena DBD pada periode ini," kata Kepala Dinas Kesehatan Toraja Utara, Elisabeth kepada detikSulsel, Rabu (22/6/2022).

Elisabeth mengungkapkan, jumlah DBD di Toraja Utara meningkat drastis dibanding 2021 sebanyak 46 kasus. Menurutnya, kasus DBD ini meningkat diakibatkan kurangnya kesadaran warga mengenai kebersihan lingkungan.

"Mengenai kebersihan lingkungan sangat kurang sekali. Ini salah satu penyebab angka kasus DBD menanjak drastis dari tahun sebelumnya. 2021 hanya 46 kasus, sekarang 140 kasus DBD," ungkap Elisabeth.

Sementara Wakil Bupati Toraja Utara, Frederik Victor Palimbong mengutarakan, kesadaran masyarakat sangat dibutuhkan untuk menekankan angka DBD di Toraja Utara. Utamanya disiplin menjaga kebersihan lingkungan yang ada di sekitar rumah.

"Jujur saja kesadaran dan pemahaman masih sangat kurang. Pemerintah juga harus sadar, jangan seakan akan menjadi tanggung jawab pemerintah saja," ujar Frederik.

Frederik mengimbau masyarakat Toraja Utara budayakan pemberantasan sarang nyamuk (PSN). Seperti menguras bak mandi, dan membersihkan penampungan air minimal sekali seminggu.

"Jadi PSN ini adalah jurus yang paling mujarab dan efektif untuk mencegah demam berdarah, masyarakat juga," tutur dia.

Saat ini Pemkab Toraja Utara pun menggencarkan fogging di tiap rumah warga. Dia berharap cara ini efektif untuk membunuh nyamuk dan mampu menekan angka kasus DBD.

"Kita juga terus lakukan fogging massal di setiap pemukiman warga," tandas Frederik.


(sar/nvl)

Hide Ads