Yati, warga Kelurahan Salubulo, Kecamatan Wara Utara, Kota Palopo, Sulawesi Selatan (Sulsel) harus bekerja keras untuk menutupi kebutuhan sehari-hari bersama suaminya yang sedang sakit. Setiap hari, Yati berjualan kerupuk sejak pagi bahkan hingga malam hari.
Wanita berusia 76 tahun itu biasanya berjualan di sekitar Jalan Andi Djemma, tepatnya di depan kantor Telkom Palopo. Ia berjualan kerupuk seorang diri dengan mendorong gerobak pasir untuk mengangkut barang dagangannya.
Saat ditemui detikSulsel, Selasa (14/6/2022), Yati sedang menawarkan barang dagangannya ke sejumlah pengguna jalan yang sedang melintas. Namun, tidak banyak orang yang singgah membeli kerupuk dagangannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya jual kerupuk ini cuma untuk beli beras kasihan, tapi untung tadi ada kasih saya berasnya jadi nanti saya pakai lagi beli ikan," ucap Yati.
Kerupuk yang dijual Yati bukan bikinannya sendiri. Dia juga membeli kerupuk yang ia jual dari pedagang dengan modal yang lebih murah. Satu kerupuk dibeli dengan harga Rp 8 ribu dan dijual Rp 10 ribu.
"Kerupuknya ji kasihan orang saya ambil, dia kasih saya Rp 8 ribu baru saya jual Rp 10 ribu," katanya.
Setiap harinya, Yati mengaku mulai berjualan sejak pagi hari. Hal ini dilakukannya sambil mendorong gerobak pasirnya agar dagangannya cepat laku.
"Dari jam 9 pagi saya di sini, biasa sampai sore. Tapi kalau belum habis keliling lagi cari pembeli," tuturnya.
Yati mengaku rata-rata mendapat keuntungan Rp 50 ribu setiap hari. Uang tersebut kemudian ia gunakan untuk membeli kebutuhan makan dan biaya pengobatan suaminya yang sedang sakit.
"Tidak menentu, biasa itu saya dapat Rp 50 ribu. Kalau ada sisanya biasa saya pakai beli obat untuk suami. Sakit kasihan, membesar perutnya sudah empat bulan, tapi tidak mau dibawa ke rumah sakit," katanya.
Yati juga mengaku hanya tinggal di lahan yang dia kontrak untuk membangun rumah. Lahan tersebut dibayar Rp 1,1 juta per tahun.
"Saya tinggal di Salubulo, ada ji rumah ku cuma itu tanahnya orang saya sewa pertahun harga dia kasih Rp 1 juta 100 ribu," pungkasnya.
(asm/nvl)