BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa Mamuju

Sulawesi Barat

BNPB Tetapkan Status Tanggap Darurat Gempa Mamuju

Abdy Febriady - detikSulsel
Kamis, 09 Jun 2022 19:24 WIB
Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi pengungsian gempa Mamuju, Sulbar.
Foto: Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto meninjau lokasi pengungsian gempa Mamuju, Sulbar. (Abdy Febriady/detikcom)
Mamuju -

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menetapkan status tanggap darurat bencana atas gempa bumi di Kabupaten Mamuju, Sulawesi Barat (Sulbar). Dalam masa kebutuhan dasar pengungsi dipastikan harus terpenuhi.

"Ini masih dilakukan pendataaan, langkahnya setelah dilaksanakan peninjauan kami tetapkan tanggap darurat, dilaksanakan paling tidak tiga (hari) sampai satu minggu," ungkap Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto dalam kunjungannya di Mamuju, Sulbar, Kamis (9/6/2022).

Suharyanto berkesempatan memantau pengungsi di Stadion Manakarra, di Jalan Usman Jafar, Kelurahan Rimuku, Kecamatan Mamuju. Dia juga menekankan pendataan riil terhadap korban terdampak atas gempa bumi Mamuju magnitudo (M) 5,8.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Di situ akan dilakukan pendataan, yang utama adalah jiwa manusia. Keselamatan warga yang prioritas, yang luka-luka dirawat, kemudian masyarakat mengungsi diyakinkan kebutuhan dasarnya terpenuhi," sambungnya.

Dalam kunjungannya, BNPB turut membawa bantuan logistik untuk korban mengungsi. Tidak hanya makanan, namun juga keperluan pakaian dan obat-obatan.

ADVERTISEMENT

"Kami membawa tadi logistik yang bisa langsung digunakan. Ada makanan siap saji, ada beras, ada supermi, ada rendang, ada perlengkapan bayi, ada perlengkapan keluarga," kata Suharyanto.

Dalam kunjungannya, Suharyanto mengimbau para pengungsi agar tidak panik, dan segera kembali pulang ke rumah masing-masing. Dia menyebut dampak gempa magnitudo (M) 5,8 disertai gempa susulan kecil itu tidak signifikan.

"Artinya, kami mengimbau kepada masyarakat jangan panik. Memang di sini masih ada (warga) yang mengungsi. Secara lambat laun kami imbau untuk kembali ke rumah masing-masing," tuturnya.

Diberitakan sebelumnya, pengungsi gempa Mamuju, mengeluhkan bantuan makanan yang terbatas. Seorang pengungsi bahkan mengaku terpaksa memakan nasi sisa karena belum ada bantuan makanan.

"Belum dapat makanan, katanya sudah habis, tadi katanya balita diutamakan, kita mau cari sendiri tapi tidak ada kompor," ujar Ramliah, salah satu pengungsi di Stadion Manakarra, Mamuju kepada wartawan, Kamis (9/6).

Ramliah mengaku belum ingin pulang ke rumah. Ia trauma dan takut gempa susulan sehingga memilih bertahan di lokasi pengungsian walau harus dengan kondisi seadanya.

"Belum mau pulang, mungkin satu dua (atau) tiga hari bertahan di sini," ungkapnya.




(asm/sar)

Hide Ads