.webp)
Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengklaim masih bisa menuntaskan proyek Stadion Mattoanging Kota Makassar untuk tahap 1 tahun ini meski tender ketiga masih tanda tanya. Sisa waktu 6 bulan dinilai masih memungkinkan merampungkan proyek.
"Mengenai waktu yang tersisa itu, rapat terakhir kemarin, masih dimungkinkan waktunya oleh stakeholder," ungkap PPID Dispora Sulsel Jabal Nur kepada detikSulsel, Rabu (8/6/2022).
Pembangunan Stadion Mattoanging menurut Jabal memang dilakukan bertahap. Ini disesuaikan dengan kemampuan anggaran daerah. Anggaran Rp 66 miliar untuk item seperti lapangan utama (playing field), lintasan atletik dan tower-tower lampu. Belum termasuk tribun stadion.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tetap sesuai schedule. Tahun 2022 dibangun tahap 1, dikira langsung jadi. Tahap 1-nya diserahkan ke desainer dan teman-teman manajemen konstruksi dan PUTR yang mana yang efisien," bebernya.
Jabal menjelaskan, pengerjaan masih memungkinkan tuntas tepat waktu karena adanya perubahan metode tender. Metode tender awalnya design and build dimana pemenang tender mendesain dan membangun. Lalu sesuai arahan Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) RI maka metode lelang diubah menjadi konvensional.
"Jadi pemenang tender langsung yang dikerjakan hanya konstruksinya saja. Tender kita harap paling cepat pada minggu ke-3 Juni atau awal minggu ke-4 Juni," jelasnya.
Jabal menambahkan usai dua kali gagal tender, kelanjutannya mesti dikonsultasikan ke sejumlah lembaga. Sesuai rekomendasi BPK, proyek ini diminta tetap dilanjutkan. Untuk Kejaksaan belum ada rekomendasi secara tertulis.
"Namun proses tender terus dikonsultasikan dan dikoordinasikan. Sesuai arahan pimpinan seperti itu. Konsultasi dan koordinasi dengan aparat penegak hukum dan instansi terkait semua," pungkasnya.
Ketua DPRD Sulsel Kritik Tender Mattoanging Lamban
Ketua DPRD Sulawesi Selatan (Sulsel) Andi Ina Kartika Sari angkat bicara terkait lambannya proses tender proyek Stadion Mattoanging. Dia mengkritik Pemprov mestinya mempercepat tender karena dikhawatirkan proyek tak rampung.
"Ini kan sudah bulan 6. Harus selesai bulan 12. Kalau nanti sudah bulan keberapa baru dilelang, ini kan bisa-bisa tidak bisa (rampung) dikerjakan karena terdesak dengan waktu," ungkap Andi Ina kepada detikSulsel, Senin (6/6).
Apalagi kata Andi Ina, proses tender butuh waktu untuk mendapatkan pemenang. Sehingga dia mengingatkan Pemprov Sulsel jangan tinggal diam agar tahapan lelang bisa segera berjalan. Konstruksi proyek mesti dipercepat.
"Wajar masyarakat pikirannya macam-macam. Wajar, karena di sana tidak ada tanda-tanda kehidupan. Iya tidak ada tanda-tanda ada tindak lanjutnya. Seperti kubangan yang membawa masalah itu," tukasnya.
(tau/asm)
