Pantauan detikcom di Stadion Manakarra Mamuju, Jalan Usman Jafar, Rabu (8/6), tampak sejumlah tenda pengungsian mulai memenuhi area stadion. Warga mendirikan tenda darurat dengan menggunakan terpal dan beralaskan tikar seadanya.
Di lokasi pengungsian ini, terlihat sejumlah balita berada di tenda bersama keluarganya. Selain itu, terlihat juga para pengungsi dari kalangan lanjut usia (lansia).
Warga sengaja mendatangi Stadion Manakarra lantaran dianggap aman sebagai tempat pengungsian. Warga mengaku takut terjadi gempa susulan, seperti yang melanda daerah ini pada awal Januari 2021 lalu.
"Semenjak sudah gempa langsung ke sini, karena sudah trauma," ujar salah satu pengungsi Damayanti kepada wartawan, Rabu (8/6/2022).
Damayanti mengaku akan bertahan di pengungsian malam ini. Namun dia berencana kembali ke rumah saat pagi hari besok.
"Dilihat keadaan dulu, kalau bagus pulang dulu besok, malam lagi kembali. Karena yang ditakutkan malam. Pasti menginap dulu (di sini) karena takut di rumah," ungkapnya.
Pengungsi lainnya, Elis berharap pemerintah segera menyalurkan bantuan baik sembako maupun tenda darurat. Sebab setelah gempa mengguncang, Elis mengaku tidak membawa persiapan apa-apa.
"Belum ada tenda, tadi bapaknya (suaminya) lagi berusaha, semoga ada didapat tenda. Ini trauma, mudah-mudahan ada bantuan, karena banyak anak-anak, kita tidak sempat bawa pakaian atau apapun, belum berani juga pulang ke rumah," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, gempa bumi berkekuatan M 5,8 mengguncang Kabupaten Mamuju Rabu siang (8/6). Warga yang berada di dalam gedung, sontak panik berhamburan.
Sejauh ini belum ada laporan adanya korban jiwa yang ditimbulkan peristiwa gempa ini. Kerusakan paling parah terjadi pada Gedung PKK Sulbar yang berada di Kompleks Kantor Gubernur Sulbar.
Enam calon siswa (casis) baru polisi yang sedang mengikuti ujian di gedung tersebut, menderita luka akibat terkena pecahan kaca saat mencoba menyelamatkan diri.
(asm/nvl)