Teror ular di SDN 68 Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) kembali terjadi usai kemunculan dua ular king cobra. Kali ini ular yang muncul diduga anak king cobra.
Plt Kepala Sekolah SDN 68 Parepare Nurhana mengatakan kemunculan ular itu terjadi pada Senin (6/6). Penemuan ular itu pun membuat guru dan siswa panik.
"Kemarin (Senin) kami temukan satu anak ular yang diduga anak king cobra," ujar Nurhana kepada detikSulsel, Selasa (7/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Nurhana menjelaskan, ular yang diduga anak king cobra tersebut ditemukan pertama kali oleh penjaga sekolah sekitar pukul 11.00 Wita. Ular ditemukan di kantin sekolah.
"Lokasi penemuan anak ular di kantin sekolah. Ini membuat kami khawatir ini anak king cobra yang artinya induknya bisa saja mengamuk," ucapnya.
Namun, Nurhana mengungkapkan ular telah ditangkap oleh penjaga sekolah tak lama setelah ditemukan. Proses penangkapan hanya memakai alat seadanya.
"Sudah diikat dan diamankan ular itu," sebutnya.
Saat ini, dia mengaku hanya bisa meminta kepada para siswa dan guru untuk berhati-hati. Nurhana juga meminta siswa untuk mengabari guru jika hendak keluar kelas, untuk menghindari ancaman ular lainnya.
Pihak sekolah juga sejauh ini belum mendapat informasi lebih lanjut upaya evakuasi induk ular king cobra yang beberapa saat lalu muncul.
"Ya, semoga bisa segera keputusan bagaimana evakuasi untuk menemukan ular king cobra tersebut," tegasnya.
Awal Mula Munculnya Ular
Siswa dan guru di SDN 68 Kota Parepare dibuat geger dengan kemunculan 2 ekor ular king cobra pada Rabu (11/5) lalu. Ular itu muncul saat jam belajar siswa.
"Kami kaget sekali tadi, itu ada ular yang dilihat siswa. Saat saya lihat langsung ternyata memang ada dan panjang. Saya lapor ke Damkar untuk bantu tangkap," ungkap Plt Kepsek UPTD SDN 68 Parepare Nurhana kepada detikSulsel, Rabu (11/5).
Ular tersebut terlihat di toilet sekolah. Saat siswa datang melapor, ia kaget sebab ular melintang di depan toilet.
"Memang di belakang sekolah itu sering warga lihat ada ular. Tapi barusan yang begini dilihat (king cobra)," bebernya.
Saat itu, hanya satu ular yang ditangkap. Masih ada ular lain yang diprediksi merupakan induk ular.
"Tadi katanya masih anaknya. Masih ada satu ekor dan itu induknya. Besok akan dicari sebab belum ditemukan tadi," jelasnya.
Simak selengkapnya Damkar Parepare minta sekolah diliburkan untuk evakuasi ular.
Damkar Parepare Minta Sekolah Diliburkan untuk Evakuasi Ular
Satu ekor induk ular king cobra yang sempat meneror siswa SDN 68 Kota Parepare masih belum ditemukan. Damkar Parepare sempat meminta sekolah diliburkan selama proses pencarian dan evakuasi ular tersebut.
"Ini jenis ular king cobra, sangat berbahaya sekali, makanya kami tidak mau evakuasi jika sekolah tidak diliburkan. Bahaya nanti kalau tiba-tiba ular menyerang siswa saat kami proses evakuasi ular itu," ujar Kepala Bidang Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan Damkar Parepare, Syafruddin Sjam kepada detikSulsel, Kamis (12/5).
Pallung, sapaan akrabnya mengatakan lokasi penemuan ular itu hanya berjarak satu meter dari ruang kelas. Sehingga sangat memungkinkan ular itu masuk ke dalam ruang kelas siswa.
"Antara kelas dan toilet dekat sekali. Bahaya kita evakuasi dengan kondisi begitu. Utamanya anak-anak sekolah itu," tegasnya.
Disdik Parepare Tolak Liburkan Siswa
Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kota Parepare menolak meliburkan siswa. Evakuasi ular dinilai tidak perlu dengan meliburkan siswa, namun cukup menjauhkannya saat proses evakuasi dilakukan.
Kadis Dikbud Parepare Arifuddin Idris mengatakan proses evakuasi ular king kobra yang meneror SDN 68 tersebut tidak membutuhkan waktu lama. Sehingga tidak perlu sampai meliburkan siswa.
"Kalau saya tidak usah diliburkan untuk evakuasi itu ular. Tidak sampai mengamuk ji yang begituan. Yang penting maksud saya cukup siswa keluar kelas dulu beberapa jam saja dan dilakukan evakuasi," ujar Arifuddin Idris kepada detikSulsel, Jumat (13/5).
Menurutnya, bangku-bangku yang ditumpuk di bagian belakang sekolah membuat kumuh dan bisa menjadi sarang hewan liar termasuk ular. Untuk itu, dia mengatakan penting dalam menjaga kebersihan area sekolah.
Dia pun telah meminta Sekdis Dikbud Parepare untuk melakukan pengecekan di sekolah tersebut dengan memperhatikan kebersihannya. Sebab dirinya tidak bisa meninjau langsung karena sedang tugas ke luar kota.
"Saya sudah minta Pak Sekdis Dikbud untuk pembersihan di areal sekolah. Itu sebenarnya yang penting juga," ucapnya.