Kepala desa (kades) berinisial M di Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) terpaksa meninggalkan jabatan lebih cepat buntut dugaan kasus asusila. M ramai didesak mundur oleh warganya setelah kepergok berduaan bareng wanita di kantor desa.
Seorang warga desa inisial RH mengungkapkan M digerebek berduaan dengan seorang wanita di kantor desa pada April 2022 lalu. Kelakuan M lantas membuat geger, terutama karena waktunya bertepatan dengan bulan Ramadan.
"Sebenarnya kejadiannya sebelum puasa kemarin. Warga gerebek pak desa sedang berdua di kantor desa dengan lawan jenis yang bukan istrinya, dan itu terjadi malam-malam," ujar RH kepada detikSulsel, Senin (6/6).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Keluar dari kantor desa hanya menggunakan sarung dan baju dalam. Ada perempuan di dalam, warga desa di sana ji," lanjut RH.
Menurut RH, para warga desa meyakini M berbuat mesum dengan teman wanitanya di kantor desa. Bagi warga, ulah M sebagai pemimpin desa tak dapat ditolerir.
"Apalagi dilakukan malam-malam berduaan kalau bukan berzina. Baru mereka dipergoki di kamar," cetusnya.
M Legowo Mundur dari Jabatan
Sejak kejadian itu, banyak warga desa sudah tidak mau lagi dipimpin oleh M. Mereka kehilangan kepercayaan karena ulah M telah mencoreng nama baik desa.
"Ini mencederai desa kami," kata RH.
Buntutnya, warga desa membuat petisi agar M mengundurkan diri dari jabatannya. Petisi itu tercatat ditandatangani 700 orang dari total 1.000 warga desa.
Karena desakan yang begitu kuat, M tak punya pilihan. Mau tak mau ia harus legowo meninggalkan jabatannya.
"Sudah mengundurkan diri," ujar Camat Baroko Edy Muchtar dalam wawancara terpisah.
Dia mengungkapkan sudah menjadi aturan bersama bahwa ada larangan yang tidak boleh dilanggar, termasuk diantaranya tak boleh mesum. Namun Edy menegaskan M sudah legowo kehilangan jabatan.
"Ketika itu dilanggar maka itu salah satu sanksinya. Saya rasa kepala desa juga sudah legowo mundur," katanya.
(hmw/nvl)