Klaim Pemprov Sulsel Pemuda Tewas di Mattoanging Epilepsi-Kubangan Ditimbun

Tim detikSulsel - detikSulsel
Sabtu, 04 Jun 2022 08:10 WIB
Pemprov Sulsel mengklaim kubangan bekas galian proyek Mattoanging sudah ditimbun (Foto: detikSulsel/Muh Ishak Agus)
Makassar -

Pemprov Sulawesi Selatan (Sulsel) buka suara terkait kasus pemuda yang tewas di kubangan bekas galian Stadion Mattoanging. Pemprov mengklaim kubangan itu sudah ditimbun sejak 2021, dan juga mengklaim korban tewas menderita epilepsi.

"Dispora sudah menimbun hasil pembongkaran Stadion Mattoanging sejak tahun 2021 lalu," ungkap Kasi Ops Satpol PP Sulsel Indra dalam keterangan yang diterima melalui rilis Humas Pemprov Sulsel, Jumat (3/6).

Klaim serupa juga dilontarkan oleh Kepala Bidang Aset Badan Keuangan dan Aset Daerah (BKAD) Sulsel Murniati. Dia menilai kubangan bekas galian itu tidak lagi dalam dan tak berbahaya.


"Karena sudah ditimbun sejak 2021 lalu. Itu kami pastikan tidak dalam lagi ," jelasnya.

Sementara staf Satpol PP Sulsel Dg Kulle yang bertugas di lokasi proyek Mattoanging mengaku korban Qadrian awalnya dievakuasi warga bernama Sampara. Dg Kulle lantas turut mengklaim kubangan sudah tak lagi dalam.

"Kalaupun ada kubangan, sudah tidak dalam. Tidak ada juga yang berani berenang karena kita standby terus di sini," tukasnya.

Selain itu, Murniati dan Dg Kulle mengklaim bahwa korban menderita epilepsi kemudian jatuh di kubangan.

"Informasi kami dapat dia sakit, epilepsi katanya", ujar Murni melalui rilis Humas Pemprov Sulsel.

"Korban yang diketahui mengidap penyakit epilepsi katanya sempat terlihat kejang-kejang di dekat kubangan sebelum jatuh ke dalam air," kata Dg. Kulle yang juga dikutip dari rilis Pemprov Sulsel.

Warga Minta Galian Ditutup

Untuk diketahui, bekas galian proyek Stadion Mattoanging bukan pertama kali memakan korban. Kasus serupa pernah menimpa dua anak yang ditemukan tewas tenggelam di dalam kubangan pada Minggu, 23 Mei 2021 lalu.

Berangkat dari kedua kasus ini, warga pun protes karena Pemprov Sulsel tak menimbun bekas galian tersebut.

"Kita sih maunya (bekas galian) itu ditutup (karena 2 kali memakan korban)," ujar Ketua RW setempat, Arlina (55) kepada detikSulsel, Jumat (3/6).




(hmw/nvl)

Berita Terkait
Berita detikcom Lainnya
Berita Terpopuler

Video

Foto

detikNetwork