Honorer Pemprov Sulsel Mengabdi 17 Tahun Waswas Diganti Sistem Outsourcing

Honorer Pemprov Sulsel Mengabdi 17 Tahun Waswas Diganti Sistem Outsourcing

Darmawanti Adellia Adipradana - detikSulsel
Jumat, 03 Jun 2022 12:00 WIB
ILUSTRASI/ Kantor Gubernur Sulsel
Foto: Kantor Gubernur Sulsel (Noval Dhwinuari Antony-detikcom)
Makassar -

Kebijakan pemerintah pusat yang akan menghapus honorer pada 28 November 2023 membuat tenaga nonASN di lingkup Pemprov Sulsel menjadi waswas. Mereka berharap ada kebijakan khusus karena sudah lama mengabdi bukan dialihkan menjadi outsourcing atau tenaga alih daya.

"Saya sudah 17 tahun jadi honorer. Harapan saya Pemprov lebih mengutamakan honorer yang sudah lama, yang lebih berpengalaman. Ada kebijakan khusus agar kami tetap mengabdi. Bukan outsourcing," ucap salah satu honorer Pemprov Sulsel inisial NU kepada detikSulsel, Jumat (3/6/2022).

NU mengaku dirinya tidak lagi dapat mengikuti seleksi CPNS karena umurnya sudah 35 tahun, sudah melewati syarat pendaftaran. Sementara bila mengikuti PPPK, dia tidak berharap banyak. Dia mengaku sulit bersaing dengan peserta yang usianya lebih muda.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kan sama ji, kalau kita daftar untuk umum, untuk ujian yang sama dengan orang yang baru lulus, lebih menang mereka, ketimbang kita yang sudah di dunia kerja," jelasnya.

Dia menilai kebijakan outsourcing yang akan ditempuh pemerintah justru akan merugikan mereka. Ini karena kontraknya dengan perusahaan ketiga. Bukan lagi dengan Pemprov Sulsel.

ADVERTISEMENT

"Kalau outsourcing, kita jadi orang lain mi, dari pihak ketiga. Diikat perusahaan swasta bukan lagi pemerintah. Umpama tidak dibutuhkan mi, sudah selesai (kontrak)," tuturnya.

Tenaga honorer lainnya inisial AN yang sudah mengabdi selama 4 tahun juga mengaku waswas dengan kebijakan penghapusan honorer. Dia berharap ada kebijakan dari Pemprov Sulsel untuk memberikan kepastian nasib untuk mereka.

"Kalau masih bisa ki dipertahankan, semoga masih bisa ji ada jalan," ucapnya.

AN berencana mengikuti proses penerimaan PPPK tahun ini untuk menjadi pegawai di Pemprov. Sebelumnya, ia mengikuti seleksi CPNS namun gagal.

"Sempat ji tahun lalu ikut (CPNS), tapi bukan di sini (Pemprov Sulsel), daerah lain," jelasnya.

AN menilai tak tertarik bila harus menjadi tenaga outsourcing. Dia memilih mencari tempat yang bisa memberikan kepastian.

"Kalau memang bisa tahun ini, saya ikut PPPK, lalu tahun depan saya daftar lagi CPNS kenapa tidak, itu yang lebih menjanjikan (ketimbang outsourcing)," pungkasnya.




(tau/nvl)

Hide Ads