Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto masih akan melakukan mutasi besar-besaran di lingkup Pemkot Makassar dalam waktu dekat ini. Gelombang mutasi berikutnya dilakukan untuk kepala sekolah (kepsek) hingga kepala puskesmas (kapus).
"Kepala sekolah saja mau mi 500 (masuk daftar mutasi), puskesmas 47, belum bawah-bawahnya, tata usaha, ini beberapa tata usaha masih kosong," kata Danny usai melantik 457 pejabat di Anjungan Pantai Losari Makassar, Kamis (2/6/2022).
Danny mengungkapkan sudah ada nama-nama pejabat yang nantinya akan mengisi jabatan yang dimaksud. Nama-nama tersebut sisa menunggu finalisasi untuk selanjutnya dilantik secara resmi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Namanya sudah ada, cuman tidak sempat, kan mengklarifikasi itu setengah mati. Maksudnya mencari, walaupun ada sistem sekarang yang bekerja, kita kasih masuk tinggal (memastikan) bisa atau tidak," ujarnya.
Kendati begitu, Danny mengaku sudah hampir semua posisi lowong di Pemkot Makassar telah terisi. Termasuk kepala seksi di kelurahan yang selama beberapa tahun terakhir banyak kosong.
"Tapi saya janji, bulan ini kita isi. Kita kekurangan orang, kurang mentong (sekali) orang," beber Danny.
Danny menambahkan, mutasi pejabat ini dilakukan berdasarkan usulan kepala dinas (kadis). Dia mengaku mengakomodasi usulan tersebut sampai 40 persen.
"Usulannya dia (kadis), kira-kira kalau saya usulan kadis itu 40 % yang saya terima, utama yang kecil-kecil. Iya (usulan kadis) pertimbangan," imbuhnya.
Diberitakan sebelumnya, Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto mengingatkan 457 pejabat Pemkot Makassar yang dilantik hari ini untuk bekerja profesional. Dia meminta seluruh ASN tidak nongkrong di warkop saat jam kerja.
"Jangan ki cokko-cokko, jangan terlalu banyak di warkop. Kerja. Saya ini orang suka minum kopi tiap hari 15 kali. Tapi lihat waktunya," kata dalam sambutannya saat melantik 457 pejabat di Anjungan Pantai Losari Makassar, Kamis (2/6).
Dikonfirmasi usai sambutan, Danny mengungkap mutasi yang dilakukan salah satunya karena banyak pejabat yang sering nongkrong di warkop saat jam kerja. Sehingga, ia memutuskan untuk memindahkan mereka yang tidak profesional dalam bekerja.
"Salah satu (alasan melakukan mutasi jabatan karena sering nongkrong di warkop)," ujar Danny kepada wartawan usai pelantikan.
(asm/nvl)