Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar menyisakan pilu yang mendalam bagi Imran yang kehilangan 11 orang keluarganya. Hingga hari kelima pencarian, Imran belum mendapatkan kabar terkait nasib 11 keluarganya yang menumpang kapal nahas itu.
Kisah pilu ini bermula ketika Imran mengantar 11 orang keluarganya ke Pelabuhan Paotere, Makassar, Jumat (27/5) sore untuk naik ke KM Ladang Pertiwi menuju Pulau Pamantauang , Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep). Di antara 11 orang itu ada juga istri Imran yang bernama Nur Faidah.
"Dia (istri saya dan keluarga) mau ke Pulau Pamantauang," kata Imran di posko induk Basarnas Makassar, Rabu (1/6/2022).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Imran mengatakan rombongan keluarganya bertolak ke Pulau Pemantauang dalam rangka memperingati 14 hari kematian mertuanya. Mertua Imran merupakan warga Pulau Pamantauang.
"Mertua saya ada di sana. Ibu (istri saya) dalam rangka mau 14 harinya mertua meninggal di pulau itu," tutur Imran.
Imran mengungkapkan, saat itu dia tidak ikut bersama istri dan keluarganya karena sedang ada urusan lain yang lebih penting.
"Makanya saya tidak ikut di dalamnya itu karena saya ada kegiatan," kenang Imran.
Hingga akhirnya pada Jumat (27/5) malam KM Ladang Pertiwi dilaporkan hilang kontak. Kenyataan lebih pahit kemudian terjadi, KM Ladang Pertiwi dipastikan tenggelam di Selat Makassar.
Sejak kejadian itu, Tim SAR gabungan terus melakukan pencarian dan kini telah memasuki hari keenam. Sementara itu Imran masih terus menunggu kabar terkait pencarian istri dan 10 orang keluarganya yang lain.
Imran juga telah menyerahkan sejumlah dokumen yang dibutuhkan tim SAR terkait proses pencarian istri dan keluarganya. Dia berharap keluarganya ditemukan dalam kondisi selamat.
"KTP, foto, KK kita semua. Semoga Allah berikan keselamatan seperti rekan-rekan yang sudah ditemukan. Insyaallah (pencarian diperpanjang) sesuai aturan yang ada," harapnya.
18 Korban Masih Hilang, 1 Ditemukan Tewas
Sementara itu, saat pencarian memasuki hari kelima pada Rabu (1/6) sekitar pukul 16.00 Wita, 1 jenazah wanita ditemukan oleh nelayan di Selat Makassar. Diduga kuat jenazah wanita itu merupakan korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi.
Setelah diidentifikasi, jenazah tersebut diketahui bernama Siti Hajrah (72). Keluarga almarhumah kemudian membawa jenazahnya ke Pulau Pamantauang. Basarnas memastikan jenazah tak akan dievakuasi ke Makassar untuk identifikasi lebih lanjut.
"Jadi informasi terakhir kita terima pukul 16.00 Wita dari keluarga korban, dari H Ma'ruf bahwa jenazah yang ditemukan dia yakini salah satu orang tua bernama Siti Hajrah (72)," ujar Analis Pencarian dan Pertolongan Basarnas Makassar Wahid DJ kepada detikSulsel di Posko Induk Basarnas, Rabu (1/6).
![]() |
Wahid mengatakan korban Sitti Hajrah dikenali pihak keluarganya berdasarkan cincin di jari tangannya. Keluarga juga mengenali jari tangan korban yang patah.
"Menurut pengakuan H Ma'ruf, dia pakai cincin di jari dan jari tangannya ada patah," katanya.
Dengan demikian, total korban KM Ladang Pertiwi yang telah ditemukan adalah 32 orang, dengan rincian 31 selamat dan 1 meninggal. Kini masih ada 18 korban lainnya yang masih dalam pencarian.
(hmw/nvl)