Cerita penangkapan kerapu raksasa ini berawal ketika Haris hendak melaut di wilayah Perairan Wabula, Buton, Selasa (31/5) siang. Haris saat itu datang bersama rekannya, Sarif dan mereka langsung meminjam sampan milik warga.
"Kita naik sampan kurang lebih 1 kilometer dari desa," ujar Haris saat berbincang dengan detikcom, Rabu (1/6).
Haris kemudian ditinggal Sarif yang berjalan lebih awal ke arah depan, sementara Haris berinisiatif langsung menyelam mencari ikan ke dasar laut dengan berbekal panah ikan. Awalnya tak ada ikan yang menarik perhatian Haris.
"Saya turun ke bawah tahan napas, sampai di dasar karang saya menunggu. Di atas permukaan memang posisi banyak ikan-ikan kecil," ujarnya.
Setelah cukup lama menyelam, Haris terpaksa menuju permukaan laut karena tidak dia tidak memakai alat bantu pernapasan. Namun sesaat sebelum naik ke permukaan, Haris melihat ikan kerapu raksasa.
"Pas saya mau naik saya lihat itu ikan, saya kira batang kayu, tapi ada sirip gerak-gerak," ujarnya.
Kendati demikian, Haris tetap kembali ke permukaan laut untuk mengambil napas. Namun ia segera kembali lagi menyelam untuk benar-benar memastikan ikan apa yang telah dilihatnya.
"Oh ternyata kerapu besar, saya dekati," kata Haris.
Haris mengatakan ia berjarak cukup dekat dengan ikan kerapu raksasa itu. Dia kemudian menembakkan panah ikan miliknya ke arah ikan.
"Jaraknya kurang lebih 3 meter dengan saya, kita hadap-hadapan. Ikannya kaget turun ke bawah, saya cari celanya di situ saya shot pakai panah," ujarnya.
Tembakan anak panah membuat kerapu raksasa tersebut turun ke dasar laut. Untungnya mata panah milik Haris telah dimodifikasi dengan diikatkan tali yang di ujungnya, sehingga ikan kerapu raksasa yang tertembak panah tak bisa bergerak bebas.
Haris mengatakan kerapu raksasa bukannya tanpa perlawanan karena ikan itu juga berusaha bersembunyi di karang. Namun Haris tetap berjibaku mengejar buruannya.
"Saya ikatkan cepat ke pelampung jeriken 5 liter 2 buah yang saya bawa. Saya shot kan lagi mata panah," ujar dia.
Hingga dalam waktu tidak kurang 1 jam, Haris berhasil menaklukkan ikan kerapu raksasa tersebut. Haris akhirnya menarik ikan tersebut ke permukaan dengan menyeretnya menuju rekannya, Sarif yang berjarak cukup jauh.
"Temanku dia kaget lihat, saya suruh shot kan lagi mata panahnya. Jadi 3 mata panah, baru ikannya bisa mudah dievakuasi," ujar dia.
Kerapu Raksasa Tangkapan Haris Gegerkan Warga
Haris dan Sarif mengevakuasi ikan kerapu raksasa tersebut ke bibir pantai di Desa Desa Wasuemba, Kecamatan Wabula, Buton. Warga di sekitar pantai akhirnya dibuat geger dengan hasil tangkapan Haris tersebut.
Dalam video beredar, ikan kerapu raksasa itu perlahan diangkat dari laut dan digantung di pohon. Selanjutnya sejumlah warga mengabadikan momen itu dengan berfoto bersama.
![]() |
Terlihat jelas panjang ikan kerapu raksasa itu melebihi tinggi manusia dewasa. Terlihat pula ciri kerapu raksasa memiliki kulit didominasi warna cokelat dan sejumlah bintik putih.
Kemudian terlihat sejumlah emak-emak, pria dewasa hingga anak kecil yang juga ikut berkumpul mengelilingi ikan kerapu raksasa tangkapan milik Haris tersebut. Potongan video diakhiri dengan aksi warga berfoto di samping ikan kerapu raksasa.
Kerapu Raksasa Tangkapan Haris Laku Dijual Rp 2,4 Juta
Tak butuh waktu lama, Haris memutuskan menjual kerapu raksasa tangkapannya tersebut ke pengepul ikan. Haris menjual ikan kerapu raksasa tangkapannya di Kecamatan Pasarwajo, Kabupaten Buton.
"Tadi malam kita timbang di Triko (perusahaan pengepul ikan) beratnya itu 143 kilogram," kata Haris.
Haris awalnya ditawari Rp 20 ribu per kilogram oleh pengepul ikan. Namun tak berselang lama kemudian pengepul ikan tersebut tiba-tiba mengajukan harga baru yang lebih murah dari tawaran sebelumnya.
"Beberapa menit kemudian harganya berubah jadi Rp 17 ribu per kilogram. Jadi saya terima uang tadi malam itu Rp 2,4 juta semua," ujarnya.
(hmw/nvl)