Proses pencarian korban KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Selat Makassar masih terus dilakukan. Data terakhir dilaporkan sudah ada 31 penumpang yang ditemukan dan 19 orang masih hilang.
Korban KM Ladang Pertiwi terakhir kali ditemukan Tim SAR sebanyak 10 orang pada Senin (30/5). Salah satu yang berhasil ditemukan merupakan juragan atau nakhoda kapal nahas tersebut.
KM Ladang Pertiwi tenggelam di sekitar 108 nautical miles di Selat Makassar. Kapal bertolak dari Pelabuhan Paotere, Jumat (27/5) pukul 17.00 Wita dan dilaporkan hilang kontak pada malam hari oleh Basarnas Makassar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Malam itu sudah masuk infonya tapi belum ada yang bisa konfirmasi apakah kapal itu terbalik atau bagaimana, cuma masih hilang kontak," ucap Kepala Siaga Basarnas Makassar Ardiansyah kepada detikSulsel, Sabtu (28/5/2022).
Berikut 9 hal tentang tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar:
1. KM Ladang Pertiwi Bukan Kapal Penumpang
KM Ladang Pertiwi yang tenggelam di Selat Makassar disebut polisi bukanlah kapal penumpang. Kapal itu juga disebut tidak layak berlayar, bahkan tak memiliki izin dari Syahbandar.
"Ini kapal bukan kapal penumpanglah yang kapasitas angkutannya bukan buat penumpang. Kalau buat penumpang jelas, ada barang ada penumpang," ujar Direktur Ditkrimsus Polda Sulsel, Kombes Widoni Fedri, Selasa (31/5).
Widono mengaku masyarakat sering menggunakannya untuk keperluan berbelanja kebutuhan barang. Makanya banyak penumpang sekaligus menggunakannya menyeberang antarpulau.
"Memang kan masyarakat sana menganggap ini kapal angkut mereka, penumpang atau barang. Karena kesempatan mereka untuk belanja kembali lagi menggunakan kapal ini," katanya.
KM Ladang Pertiwi pun diduga melanggar Undang-undang Nomor 17 Tahun 2028. Sebab, kapal diduga berlayar tanpa izin Syahbandar.
Selain itu kapal disebut tidak layak berlayar. Pihaknya akan mengusut lebih mendalam persoalan ini.
"Cuma yang jadi persoalan kapal ini memang tidak layak untuk berlayar," tegas Widoni.
2. Polisi Periksa 11 Saksi Tenggelamnya KM Ladang Pertiwi
Peristiwa tenggelamnya KM Ladang Pertiwi juga telah diusut oleh kepolisian. Sejauh ini sudah ada 11 saksi yang telah dimintai keterangan, termasuk nakhoda usai kapal diduga berlayar tanpa izin.
"Yang diperiksa sampai saat sekarang ini yang masih sempat, dalam artian kondisinya layak untuk kita periksa ada sekitar 11 orang," ujar Direktur Ditkrimsus Polda Sulsel, Kombes Widoni Fedri, Selasa (31/5).
Dari pemeriksaan awal KM Ladang Pertiwi disebut berlayar tanpa izin. Nakhoda sempat berlabuh dari Pelabuhan Paotere namun tanpa sepengetahuan Kesyahbandaran.
"Dari pemeriksaan awal kami dari si nakhoda memang dia bersandar di situ (Pelabuhan Paotere), tapi tidak sepengetahuan dari Syahbandar," ungkapnya.
Namun pihaknya belum mau menyimpulkan adanya kelalaian dari pihak Syahbandar. Pihaknya selanjutnya akan meminta keterangan lebih lanjut soal ini.
"Tapi kan paling tidak dari Syahbandar ada pengawasan di situ. Tidak mungkin kapal masuk tidak tahu. Itu nanti diambil keterangan lebih lanjut," bebernya.
3. Basarnas 2 Kali Klarifikasi Manifes Penumpang KM Ladang Pertiwi
Basarnas awalnya melaporkan ada 43 penumpang di KM Ladang Pertiwi pada Sabtu (28/5). Rinciannya adalah terdapat 17 korban di antaranya ditemukan selamat dan 26 lainnya dinyatakan hilang.
Namun memasuki pencarian hari kedua, Minggu (29/5), Basarnas mengklarifikasi manifes KM Ladang Pertiwi menjadi 42 orang. Rinciannya adalah 21 korban selamat dan 21 lainnya masih dalam pencarian.
Selanjutnya di hari ketiga, Senin (30/5), Basarnas melaporkan sebanyak 10 korban KM Ladang Pertiwi ditemukan selamat sehingga sudah ada 31 korban selamat dan 11 lainnya masih hilang.
Hanya saja, memasuki pencarian hari keempat, Selasa (31/5), Basarnas kembali mengklarifikasi manifes penumpang KM Ladang Pertiwi menjadi 50 orang. Hal ini membuat jumlah korban hilang bertambah menjadi 19 orang dan jumlah korban selamat 31 orang.
Kepala Basarnas Makassar Djunaidi mengatakan perubahan data tersebut merupakan bentuk pengembangan yang dilakukan tim di lapangan. Basarnas mencocokkan korban dari keterangan kepala desa dan nakhoda kapal.
"Itu pengembangan data yang diberikan dari kepala desa, nakhoda, dan pemilik kapal yang kami minta keterangan," ujar Djunaidi saat jumpa pers di Terminal Peti Kemas Makassar, Selasa (31/5).
4. KM Ladang Pertiwi Alami Mati Mesin-Dihantam Ombak
KM Ladang Pertiwi tenggelam setelah dihantam ombak akibat mengalami mati mesin di tengah laut. Nakhoda KM Ladang Pertiwi, Supriadi pun tak bisa berbuat banyak saat kapal akan karam.
"Tiba-tiba mati mesin, pompa mati, mati semua pompa dua, jadi tidak bisa hidup mesin. Baku lawan ombak kapal (dihantam ombak)," ujar Supriadi dalam jumpa pers di Terminal Petikemas Makassar, Selasa (31/5).
Saat berangkat dari Pelabuhan Paotere, Supriadi mengatakan kondisi cuaca sedang teduh. Kondisi itu terus terjadi sampai di daerah Butung-butungan.
"Dilewati Kalukuang sekitar 8 mil di Pamantauang baru kencang angin. Setelah itu mau tenggelam kapal," ucap dia.
Supriadi lantas berteriak setelah mengetahui kapal akan tenggelam. Selanjutnya memerintahkan anak buah kapal (ABK) untuk menyiapkan alat-alat keselamatan.
"Saya berteriak sama ABK, sama penumpang kasih sedia alat-alat pelampung, gabus," katanya.
5. Bakamla Ikut Bantu Pencarian Korban KM Ladang Pertiwi
Badan Keamanan Laut (Bakamla) RI juga turut serta dalam operasi pencarian 11 korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi. Kapal Bakamla, KN Singa Laut ikut dikerahkan.
"Penambahan alat utama (pencarian). Ada KN Singa Laut dari Bakamla, ada satu unit," kata Kepala Basarnas Makassar Djunaidi di posko induk Pelabuhan Paotere Makassar, Senin (30/5).
KN Singa Laut akan membantu proses pencarian 11 korban tenggelam yang dinyatakan masih hilang. Kapal Bakamla ini mulai ikut operasi pencarian hari ini.
"Korban masih pencarian masih ada 11. Hari ini sudah diturunkan (KN Singa Laut) mencari di luar," jelasnya.
Sehingga, total kapal yang ikut melakukan pencarian kini berjumlah 21 unit kapal. Ini belum termasuk kapal-kapal nelayan yang ikut melakukan pencarian.
"Sehingga kapal yang dikerahkan itu sampai 21 unit. Ditambah lagi nelayan-nelayan membantu," kata dia.
6. 7 Korban KM Ladang Pertiwi Dijemput Bupati Pangkep
Bupati Pangkajene dan Kepulauan (Pangkep) Muhammad Yusran Lalogau dikabarkan menjemput tujuh korban selamat KM Ladang Pertiwi yang dievakuasi ke Banjarmasin, Kalimantan Selatan (Kalsel). Para korban sebelumnya sempat terombang-ambing di Selat Makassar dan diselamatkan ke Banjarmasin.
"Hari ini Bupati Pangkep akan datang sekitar jam 12 siang ini untuk menjemput para korban dan rencananya akan dipulangkan ke kampung halaman di Kabupaten Pangkep," kata Kasi Ops Basarnas Banjarmasin, Wasino saat dihubungi detikcom, Senin (30/5).
Para korban selamat itu dievakuasi pada Minggu (29/5) oleh kapal TB Sabang 25 dari Banjarmasin. Kebetulan kapal tersebur sedang berlayar di sekitar lokasi kejadian.
Ketujuh korban selamat KM Ladang Pertiwi itu ialah Thoibatussibhan (21), M Rahman (17), Syamsir (41), Rahma Tullah (28) Haja Bidarapi (61), Husni (40) dan Moh Hidayatullah (19). Mereka telah diperiksa oleh tim kesehatan setibanya di Banjarmasin.
"Iya, kesehatan sudah diperiksa, dan tadi malam para korban di bawa ke Hotel Telaga Biru untuk beristirahat sebelum dipulangkan," jelas Wasino.
7. Korban KM Ladang Pertiwi Ditemukan Terapung-apung di Lautan
Sebanyak 10 korban tenggelamnya KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar kembali ditemukan selamat pagi ini. 10 korban sempat terapung-apung di lautan sebelum dievakuasi nelayan yang melintas.
"Kronologisnya yang selamat terapung-apung di laut dan dibantu oleh nelayan (suku) Mandar," ujar Kepala Basarnas Makassar Djunaidi saat dimintai konfirmasi detikSulsel, Senin (30/5).
Ke-10 korban selamat itu sudah dievakuasi ke Pulau Pemantauan, Pangkep pagi tadi. Dia mengatakan para korban memang merupakan warga Pulau Pemantauan.
"Langsung dibawa ke Pulau terdekat Pulau Pemantauan. Kebetulan para korban orang Pulau Pemantauan semua," kata Djunaidi.
Dengan demikian, total korban selamat hingga hari ketiga pencarian adalah 31 orang.
"Jadi korban ditemukan sudah 31 orang dalam keadaan selamat," imbuh Djunaidi.
8. Tim DVI Siaga Investigasi Korban KM Ladang Pertiwi
Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polda Sulsel disiagakan melakukan investigasi atas pencarian korban tenggelam KM Ladang Pertiwi di Selat Makassar. Sebanyak 26 personel DVI disiagakan di Pelabuhan Paotere, Kota Makassar, Sulsel.
"Kami antisipasi siapkan tim DVI Polda Sulsel. Tindak lanjutnya kami buka posko di Pelabuhan Paotere dan tim DVI terdiri dari 26 personel," kata Kabid Dokkes Polda Sulsel, Kombes Yusuf kepada wartawan, Minggu (29/5).
Dari 26 orang itu, Yusuf membaginya ke dalam tiga tim. Di antaranya tim antemortem atau tim yang mengumpulkan data-data fisik khas dari korban sebelum meninggal.
Kemudian tim postmortem atau kelompok yang mengumpulkan data-data fisik yang diperoleh melalui identifikasi personal setelah korban meninggal. Terakhir, tim rekonsiliasi atau tim yang mencocokkan dari kedua data tersebut.
"Tim DVI terdiri dari 26 personel dengan pembagian tim antemortem, tim postmortem, dan tim rekonsiliasi," jelasnya.
9. KM Ladang Pertiwi Dilaporkan Hilang Kontak 27 Mei
KM Ladang Pertiwi dilaporkan hilang kontak pada Jumat (27/5). Kapal tersebut kemudian tenggelam di sekitar 108 nautical miles di Selat Makassar.
Namun, karena tidak adanya informasi akurat mengenai keberadaan kapal Ladang Pertiwi, petugas meminta kapal yang melintas di sekitar titik hilangnya kapal untuk memberikan pertolongan.
"Malam itu sudah masuk infonya tapi belum ada yang bisa konfirmasi apakah kapal itu terbalik atau bagaimana, cuma masih hilang kontak, jadi kami (Basarnas) cuma menginformasikan ke kapal-kapal yang melintasi di situ untuk memberikan pertolongan," ucap Kepala Siaga Basarnas Makassar Ardiansyah kepada detikSulsel, Sabtu (28/5).
Ardiansyah mengungkapkan kapal dihantam badai sekitar 10 NM dari titik pemantauan kapal yang menyebabkan mati mesin. Kemudian kapal terbalik.
Namun, Dugaan BBM habis juga menjadi salah satu faktor Kapal Motor Ladang Pertiwi tenggelam di Selat Makassar.
"Untuk analisa sampai ke situ bisa jadi karena kami sempat lihat video korban selamat ada informasi bahwa BBM habis," katanya.
(asm/nvl)