Klaim IAS Loyalisnya di Demokrat Akan Ikut Gabung Golkar

Klaim IAS Loyalisnya di Demokrat Akan Ikut Gabung Golkar

Tim detikSulsel - detikSulsel
Selasa, 31 Mei 2022 08:21 WIB
Nurdin Halid kukuhkan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) jadi kader Golkar. (Fathul/detikSulsel)
Foto: Nurdin Halid kukuhkan Ilham Arief Sirajuddin (IAS) jadi kader Golkar. (Fathul/detikSulsel)
Makassar -

Sejumlah loyalis Ilham Arief Sirajuddin (IAS) dikabarkan bakal hengkang dari Partai Demokrat. IAS mengklaim mereka akan ikut bergabung ke Golkar menyusul dirinya yang kini menjadi kader di partai beringin.

Para loyalis yang dimaksud adalah mereka yang sebelumnya mendukung IAS di Musda Demokrat Sulawesi Selatan (Sulsel) pada Desember 2021. IAS mengaku sudah ada beberapa orang yang menghubunginya soal rencana keputusan pindah ke Partai Golkar.

"Sudah ada 2, 3 orang sudah pasti menyatakan diri pasti ikut menjadi kader Golkar," tegas IAS usai dikukuhkan menjadi kader Golkar, Minggu (30/5/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun dia mengaku telah meminta loyalisnya tidak buru-buru mengambil keputusan. IAS justru meminta mereka mempertimbangkannya terlebih dulu.

"Saya kembalikan ke teman-teman," ujar Ilham Arief Sirajuddin.

ADVERTISEMENT

Hanya saja sejumlah loyalisnya di Demokrat disebut ingin mencari suasana baru di partai lain. IAS mengatakan mereka sementara menjajaki Golkar menjadi tempat baru untuk berpolitik.

"Teman-teman sementara ada yang mencari suasana nyaman dululah," tandasnya.

Untuk diketahui, IAS memilih bergabung Golkar usai memenangkan Musda Demokrat Sulsel dengan dukungan 16 suara DPC. Mantan Wali Kota Makassar 2 periode itu kecewa karena Ketua Umum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) lebih memilih Ni'matullah (Ulla) menjadi Ketua DPD Sulsel, padahal hanya mendapat dukungan 8 suara DPC di Musda.

Faktor Ketidaknyamanan di Partai Demokrat

Ilham Arief Sirajuddin mengungkapkan faktor ketidaknyamanan di Demokrat membuat loyalisnya ingin hengkang mencari dan bergabung ke partai baru. Kondisi ini disebut hal yang wajar dalam dinamika politik.

"Itu kan hak politik seseorang. Saya selalu mengatakan, dalam dinamika politik itu, perasaan bisa terbawa," ujar dia.

Dia mengaku tidak pernah memaksa para loyalisnya untuk menyusul dirinya masuk ke Golkar. IAS beranggapan mereka hanya tidak nyaman dengan situasi yang ada di Partai Demokrat saat ini.

"Artinya kalau kita nyaman, pasti bertahan. Tapi ketika ada sesuatu yang tidak nyaman, kan banyak pilihan," ungkap IAS.

Demokrat Tidak Halangi Kader yang Ingin Pindah Partai

Sementara Ketua Bappilu DPP Demokrat, Andi Arief menuturkan kader yang ingin pindah ke partai lain, termasuk Golkar, tidak akan dihalangi. Hal ini menjadi keputusan kader masing-masing.

"Kita tidak bisa untuk menghalang-halanginya. Karena itu kan pribadi," kata Ketua Bappilu DPP Demokrat Andi Arief kepada detikSulsel, Jumat (27/5).

Kendati begitu dia berharap kader tetap bertahan di Demokrat. Arief menyebut pindah ke partai baru tidak menjadi jaminan mendapat situasi yang lebih baik dan nyaman.

"Belum tentu rumah orang lebih enak dari rumah kita, semewah apapun rumah itu. Jadi ada lagunya, lebih baik di sini, rumah kita sendiri," jelasnya.




(sar/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads