Dugaan Pungli di Unsrat Manado Saat Mahasiswa Urus Ujian Skripsi

Sulawesi Utara

Dugaan Pungli di Unsrat Manado Saat Mahasiswa Urus Ujian Skripsi

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 29 Mei 2022 06:30 WIB
Viral wisudawan kritik Unsrat marak pungli (Dok. Istimewa)
Foto: Viral wisudawan kritik Unsrat marak pungli (Dok. Istimewa)
Manado -

Aksi wisudawan Universitas Sam Ratulangi (Unsrat) Manado, Sulawesi Utara (Sulut) mengungkap banyak pungutan liar alias pungli di kampusnya turut ditanggapi oleh Ketua BEM Fakultas Pertanian Unsrat Rani. Dia menilai pungli di Unsrat khususnya saat ujian skripsi memang marak.

Seperti diketahui Unsrat Manado dihebohkan aksi seorang wisudawan mengkritik Unsrat masih banyak pungli. Kritikan disampaikan sang wisudawan saat wisuda di Auditorium kampus, Kamis (25/5) yang mana sejumlah petinggi kampus juga hadir di sana.

Cara kritik wisudawan yang belum diketahui identitasnya itu memang sukses menyita perhatian karena disampaikan dengan cara tak biasa. Dia menulis kritikan 'Unsrat masih banyak pungli' pada secarik kertas kemudian diperlihatkan ke kamera dan viral di media sosial.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pungli yang lagi marak sekarang ini mungkin saat ujian skripsi. Kalau misalkan maju skripsi ada istilah uang palang," kata Rani menanggapi kritikan wisudawan tersebut saat dimintai konfirmasi detikcom, Jumat (27/5/2022).

Rani mengatakan pihaknya kini menyiapkan wadah untuk menampung aduan soal pungli dari para mahasiswa. Dia berharap mereka yang pernah menjadi korban pungli berani mengadu.

ADVERTISEMENT

"Kalau BEM Pertanian saat ini torang (kami) lagi buka wadah pengaduan. Kalau misalkan ada teman-teman mahasiswa ada yang selama ini mungkin ada pungli tapi takut untuk bersuara," katanya.

Rani mengaku pihaknya belum menerima laporan lebih lanjut. Namun terungkap ada pungli di Fakultas lain di Unsrat dengan nilai pungutan bervariasi.

"Sampai saat ini belum ada pelaporan sih. Jadi kalau mungkin dari teman-teman fakultas lain itu kisaran Rp 300 ribu sampai 500 ribu per dosen. Itu sih kalau pungli yang lagi beredar. Tarifnya bervariasi, tergantung dosen yang minta," ujarnya.

Sementara untuk wisudawan yang aksinya viral, Rani menyatakan siap mengadvokasi kasus tersebut. Namun dia berharap sang wisudawan juga dapat memberikan bukti-bukti kepada BEM.

Rani juga memberikan bocoran bahwa pihak Fakultas dan BEM telah menindaklanjuti aksi wisudawan tersebut dengan cara meminta keterangan. Hanya saja hasil pertemuan itu bersifat tertutup.

"Saat ini kasusnya masih ditindaklanjuti. Apakah benar bukti-bukti itu masih diproses. Tindaklanjuti tertutup, itu dengan pimpinan fakultas," jelas dia.

Dia berharap semua pihak dapat berperan aktif, terutama para alumni fakultas pertanian. Pihaknya telah membuka wadah pengaduan bagi alumni apabila semasa kuliah menjadi korban dari praktik-praktik seperti itu.

"Kita juga buka wadah pengaduan dari kakak -kakak alumni kalau mungkin mereka pernah mengalami hal tersebut," pungkasnya.




(hmw/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads