PT Kaltim Prima Cool (KPC) angkat bicara soal pernyataan Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim) Isran Noor soal penyaluran dana CSR yang tidak sesuai regulasi. Penyaluran CSR disebut merupakan kewenangan pemegang saham.
"Karena ini kewenangan dari pemegang saham, jadi belum ada arahan dari pemegang saham soal itu. Yang pasti (dana CSR) kita pasti 5 juta dolar setiap tahun," kata General Manager External Affairs & Sustainable Development (ESD) PT KPC Wawan Setiawan saat dihubungi detikcom, Sabtu (28/5/2022).
Seperti diketahui, Isran Noor mengungkap PT KPC seharusnya menyalurkan USD 20 juta atau setara Rp 292 miliar dari pendapatannya sebesar Rp 7 triliun. Namun selama ini PT KPC disebut hanya menyalurkan USD 5 juta atau Rp 73 miliar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Setiawan mengaku belum bisa berkomentar banyak terkait pernyataan Gubernur Kaltim tersebut. Dia hanya mengatakan dana CSR yang disalurkan PT KPC sebesar Rp 73 miliar.
"Yang pasti alokasi dana CSR 5 juta dolar di alokasikan ke masyarakat, kan ada sistim ring, ada ring satu, ring dua, sampai ring empat, tapi kita fokus ke ring satu," bebernya.
Diberitakan sebelumnya, Gubernur Kaltim Isran Noor geram banyak perusahaan tambang di wilayahnya yang menyalurkan dana CSR tak sesuai regulasi. Bahkan, sejumlah perusahaan disebut ada yang tidak melaporkan penyaluran CSR tersebut.
Isran mengungkap salah satu perusahaan tambang yang memangkas penyaluran dana CSR adalah PT KPC. Perusahaan tersebut hanya menyalurkan USD 5 juta atau setara Rp 73 miliar sementara seharusnya mencapai USD 20 juta atau Rp 292 miliar.
"PT KPC itu bayar pajaknya Rp 7 triliun lebih. Kalau hitung-hitungannya pendapatan segitu, 3 persen itu bisa USD 20 juta (penyaluran dana CSR) per tahun," ungkap Isran saat mengikuti virtual meeting, Senin (23/5).
Dalam kesempatan itu, Irsan juga mengungkap masih banyak perusahaan tambang yang menyalurkan dana CSR tidak sesuai dengan regulasi. Bahkan ada juga perusahaan yang tidak melaporkan dana CSR-nya.
"Itu pun dilaksanakan oleh mereka sendiri, tidak jelas juga laporannya. Ini saya terus terang saja," keluh Irsan.
(asm/nvl)