Mahasiswa dan sejumlah organisasi masyarakat (ormas) di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) demo di depan Kantor PT Bayan Resource terkait dana CSR Rp 200 miliar yang disalurkan ke Jawa. Aksi tersebut sempat terjadi baku dorong antara massa dan petugas.
"Hanya dorong-dorongan biasa dan sudah bubar, sudah selesai," singkat Kabid Humas Polda Kaltim Kombes Yusuf Sutejo saat dimintai konfirmasi, Rabu (18/5/2022).
Demo tersebut berlangsung pada Rabu (18/5) sebagai bentuk kekecewaan terhadap PT Bayan Resource yang terungkap telah menyalurkan dana CSR Rp 200 miliar ke luar Kaltim. Padahal, perusahaan tambang itu berada di wilayah Kaltim.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Suasana aksi sempat tegang kala massa memaksa masuk ke dalam kantor perusahaan. Massa meminta pihak perusahaan menemui mereka dan menjelaskan mengenai dana Rp 200 miliar tersebut.
"Ada sedikit gesekan dengan aparat lantaran pihak PT Bayan tidak mau keluar. Saat gesekan sempat teman kita kena pukul dan tendangan dari kepolisian," kata Ketum Badko HMI Kaltim-Tara Rinto saat dihubungi detikcom, Rabu (18/5).
Dalam demo itu massa sempat melempar telur ke arah kantor PT Bayan Resource. Pelemparan telur tersebut sebagai bentuk kekecewaan pihak PT Bayan Resource yang enggan menemui massa aksi.
"Awalnya berjalan lancar, tapi dari pihak perusahaan tidak mau menemui kita, terjadi aksi pelemparan telur dan saling dorong massa dengan aparat," terangnya.
Usai terjadi kericuhan, pihak PT Bayan Resource akhirnya menemui dan mendengarkan tuntutan massa. Mereka meminta pihak perusahaan transparansi terkait dana CSR yang diberikan kepada masyarakat.
"Tuntutan kami, meminta perusahaan transparansi terkiat dana CSR. Meski sudah ada pernyataan dari perusahaan kalau dana itu pribadi, justru itu menyakiti hati kami sebagai masyarakat Kaltim," ungkapnya.
Menurut Rinto dana Rp 200 miliar yang diberikan PT Bayan ke kampus di pulau Jawa sanggat merugikan masyarakat Kaltim. Sebab, dana tersebut merupakan hasil dari pengerukan batu bara di wilayah Kaltim.
"Kita tekankan masyarakat Kaltim perlu juga pendidikan, jadi perlu dari PT Bayan memikirkan itu, dan bertanggung tanggungjawab atas hasil yang didapat di Kaltim ini," tegasnya.
Dikonfirmasi terpisah, Humas PT Bayan Resources Syahbudin Noor menyangkan adanya aksi pemukulan dari pihak kepolisian kepada para pendemo. Meski demikian, ia pun menilai kejadian itu sebagai bentuk pengamanan pihak aparat yang bertugas.
"Ya, pada prinsipnya pun kalau ada kejadian itu sangat disayangkan, jadi intinya aparat ya istilahnya menjaga keamanan," ucap Syahbudin.
Mengenai pihaknya tidak ingin menemui massa aksi demo, Syahbudin menerangkan bahwa hal tersebut lantaran PT Bayan menunggu arahan dari pimpinan.
"Bukan tidak mau menemui, jadi kita hormati setelah ada perintah, kita liat skenario, bukan kita tidak mau ketemu," jelasnya.
"Tadi juga sempat ketemu dan tatap muka, mereka baik aja, di akhir saat aksi demo, kita bersama-sama berdoa," imbuhnya.
(asm/nvl)