Petani di Sinjai Keluhkan Harga Porang Anjlok, Minta Pemerintah Turun Tangan

Petani di Sinjai Keluhkan Harga Porang Anjlok, Minta Pemerintah Turun Tangan

Agung Pramono - detikSulsel
Selasa, 17 Mei 2022 10:12 WIB
Pekerja menata tumpukan karung yang berisi tepung porang untuk diekspor di pabrik Industri Kecil Menengah PT Hayumi Agro Indonesia di Gresik, Jawa Timur, Rabu (20/10/2021). Kementerian Perindustrian telah menyiapkan berbagai fasilitas dan pendampingan bagi penghasil tanaman porang atau pun pelaku industri olahan porang di Jatim agar dapat menembus ekspor dan saat ini olahan porang tersebut telah diekspor ke sejumlah negara di Asia seperti China, Jepang, Malaysia dan Thailand. ANTARA FOTO/Zabur Karuru/aww.
Harga jual porang turun drastis membuat petani di Sinjai meminta pemerintah turun tangan. Foto: ANTARA FOTO/Zabur Karuru
Sinjai -

Petani porang di Kabupaten Sinjai, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengeluhkan harga jual hasil taninya turun drastis. Mereka meminta pemerintah turun tangan menyikapi anjloknya harga porang.

"Harganya turun drastis dari Rp 7.000 per kg menjadi Rp 3.000 per kg. Kalau kondisi seperti ini, kami sebagai petani sangat rugi," kata salah seorang petani porang, Andi Kamal Yahya saat dikonfirmasi, Selasa (17/5/2022).

Kamal mengungkapkan, waktu tanam porang mulai dari menanam sampai panen memakan waktu delapan bulan. Sedangkan, harga penjualan porang tidak mencapai dari modal yang dikeluarkan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jelas kami merugi, karena modalnya tidak kembali. Ada biaya pemeliharaan ditambah lagi pupuk semakin mahal," keluhnya.

Menurutnya, dengan kondisi seperti ini pemerintah mesti turun tangan memberikan solusi kepada para petani porang. Dinas Pertanian Sinjai diminta memfasilitasi keluhan petani.

ADVERTISEMENT

"Saya minta Dinas Pertanian untuk turun tangan memberikan solusi kepada kami, karena kalau seperti ini kami bisa menjerit," harapnya.

Dikonfirmasi terpisah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sinjai Kamaruddin mengaku sudah mengupayakan untuk mengkoordinasikan dengan pihak Kementan dan Perindag terkait harga jual porang tersebut. Bahkan disebutnya sudah membuat surat terbuka ke Presiden.

"Untuk sementara kita sarankan petani untuk menunda dulu panennya. Mudah-mudahan ada perubahan harga," sebutnya.

Kamaruddin menuturkan, pihaknya sudah melakukan koordinasi kepada Dinas Pertanian Pemprov Sulsel terkait rendahnya harga porang. Sehingga para petani diminta bersabar dahulu.

"Kami sudah melakukan komunikasi dengan pemprov untuk membangun komunikasi dengan pihak pabrikan yang ada di Sulsel," ucapnya.




(asm/tau)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads