Ada Wabah PMK, Hewan Ternak Keluar-Masuk Parepare Wajib Sertifikat Kesehatan

Ada Wabah PMK, Hewan Ternak Keluar-Masuk Parepare Wajib Sertifikat Kesehatan

Muhclis Abduh - detikSulsel
Senin, 16 Mei 2022 17:21 WIB
Ilustrasi hewan ternak sapi
Lalu lintas hewan ternak di Parepare diperketat untuk mewaspadai penyakit mulut dan kuku. Foto: Chuk Shatu Widarsha
Parepare -

Stasiun Karantina Pertanian (SKP) Kelas I Parepare, Sulawesi Selatan (Sulsel) memperketat lalu lintas hewan ternak. Setiap hewan ternak yang masuk dan keluar diharuskan lolos karantina serta mempunyai sertifikat kesehatan.

"Pemasukan dan pengeluaran hewan wajib dilengkapi sertifikat kesehatan yang diterbitkan dokter hewan karantina," kata Subkoordinator Pelayanan Operasional SKP Kelas I Parepare, drh Rian Hari Suharto kepada wartawan, Senin (16/5/2022).

Kebijakan ini diambil untuk mewaspadai penyakit mulut dan kuku (PMK) yang belakangan marak ditemukan di Indonesia. Sehingga, setiap daerah meskipun belum ada kasus mesti menerapkan masa karantina selama minimum 14 hari di daerah asal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Sementara itu, hewan yang masuk ke wilayah kerja Karantina Pertanian Parepare, diwajibkan berasal dari daerah tanpa laporan PMK dan telah menjalani masa karantina di area asal," tegasnya.

Pihaknya menjelaskan, ada sejumlah hewan yang dinilai rentan terkena PMK. Hewan tersebut yakni sapi, kerbau, kambing, domba, dan babi.

ADVERTISEMENT

Selain itu, Rian menjelaskan tanda utama hewan yang mengalami PMK antara lain adanya luka-luka di bagian mulut dan kuku. Luka tersebut pun memiliki beberapa bentuk.

Ada luka melepuh yang artinya ada bagian permukaan yang menggelembung. Kedua, kulit di bagian mulut dan kuku mengelupas.

SKP Parepare pun disebutnya bertanggung jawab untuk proses masuk dan keluarnya hewan di sejumlah tempat di Sulsel. Yakni Pelabuhan Cappa Ujung Parepare, Pelabuhan Nusantara Parepare, Pelabuhan Awerange Barru, Pelabuhan Garongkong Barru, dan Pelabuhan Siwa Wajo.

Dia menegaskan sudah menjalankan sejumlah langkah strategis sebagai bentuk antisipasi dan pencegahan. Antara lain melakukan disinfeksi untuk menonaktifkan dan membunuh virus serta bakteri yang menjadi sumber infeksi. Selanjutnya menyuntikkan vitamin sebagai penguat bagi hewan yang memerlukan.

"Kami minta jangan panik sebab sejauh ini tim dari berbagai instansi sedang bekerja mengambil sampel di berbagai daerah untuk memastikan di Sulsel ini masih bebas benar-benas bebas penyakit PMK atau belum," urainya.




(asm/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads