Cegah Hepatitis Misterius, KKP Makassar Periksa Penumpang Bandara-Pelabuhan

Cegah Hepatitis Misterius, KKP Makassar Periksa Penumpang Bandara-Pelabuhan

Darmawanti Adellia Adipradana - detikSulsel
Minggu, 15 Mei 2022 05:30 WIB
HEPATITIS written on a wooden block near a stethoscope, syringe and pills on a blue background. Medical concept
Foto: KKP Kelas I Makassar memperketat pengawasan di bandara dan pelabuhan. (Getty Images/iStockphoto/ALENA DZIHILEVICH)
Makassar -

Kantor Kesehatan Pelabuhan (KKP) Kelas I Makassar memperketat pengawasan bandara dan pelabuhan sebagai langkah pencegahan penyakit hepatitis misterius. Setiap kapal dan pesawat penumpang yang berlabuh atau mendarat di Kota Makassar akan diperiksa.

"Kami berupaya semaksimal mungkin untuk melakukan pengawasan terhadap alat angkut orang, barang dan lingkungan," ucap Plt Kepala Kantor Kesehatan Pelabuhan Kelas I Makassar Muh Haskar Hasan kepada detikSulsel Sabtu (14/5/2022).

Pihak KKP Makassar memeriksa secara ketat setiap kapal yang berlabuh ataupun pesawat yang landing di Makassar. Setiap kapal yang bertandang masuk akan dilakukan pengecekan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami menanyakan kapal-kapal atau pesawat tersebut ini dari mana kenapa perlu kita tanyakan kapal ini dari mana apakah kapal tersebut dari negara terjangkit hepatitis atau tidak. Termasuk di dalamnya orang orang, kami dengan mengetahui itu kami bisa melakukan kewaspadaan terdapat potensi besar penyakit hepatitis yang akan masuk," sebut dia.

Penumpang juga tidak terlewatkan, melakukan pemeriksaan riwayat perjalanan, mengecek suhu tubuh dan melihat mata penumpang apakah mengidap sindrom jaundice (mata kuning). Pengetatan diperlukan untuk menurunkan potensi masuknya penyakit hepatitis misterius ke Makassar.

ADVERTISEMENT

"Kita periksa juga orangnya memindai suhu tubuh, mengecek langsung apakah yang bersangkutan dari daerah mana apakah berasal dari daerah tertentu yang terjangkit yang ada KLB, secara fisik kita melihat matanya apakah ada sindrom jaundice atau mata kuning," ujarnya.

Haskar telah mendata beberapa negara yang telah menjadi atensi pengawasan KKP Kelas I Makassar. Inggris jadi negara paling diwaspadai, tempat kasus ini pertama kali muncul.

"Sudah meluas, Inggris ada berapa negara di wilayah Eropa, termasuk Indonesia juga, mohon maaf saya tidak hapal semuanya juga," ucap Haskar.

Meski begitu, dia mengimbau kepada Warga Negara Indonesia (WNI) yang baru kembali dari luar negeri dengan gejala seperti demam, diare, lemas dan Mata Kuning segera melapor pada KKP atau ke kantor dinas kesehatan dan layanan kesehatan terdekat. Hal itu dilakukan untuk mengurangi resiko terjadinya penularan lebih luas.

"Tapi kami harap WNI yang datang dari luar negeri segera melapor ke KKP pada saat mereka datang dari negara barat dengan gejala," imbuhnya.

Sementara Kepala Dinas Kesehatan Kota Makassar dr Nursaidah Sirajuddin mengatakan surat edaran dikeluarkan sebagai langkah antisipasi awal pada pencegahan Hepatitis Misterius. Optimalisasi layanan puskesmas jadi salah satu atensinya.

"Di lapangan ke 47 puskesmas memasang kuda-kuda untuk menangkal adanya virus hepatitis ini menyebar di luar pulau jawa semoga tidak masuk," tutur Ida saat dihubungi detikSulsel, Sabtu (14/5).

Pihaknya akan melakukan skrining kepada masyarakat dan juga edukasi mengenai potensi tertularnya penyakit hepatitis misterius. Tim telah disiapkan dalam memastikan puskesmas bekerja maksimal.

"Semua puskesmas untuk betul-betul mengskrining semua orang di wilayahnya, kami sudah membuat tim kecil untuk bagaimana kita memantau 47 puskesmas," paparnya.

Selain itu, menerapkan perilaku hidup bersih (PHBS) sebagai protokol kesehatan jadi upaya dini mencegah penyakit hepatitis. Cuci tangan dengan sabun sebagai langkah utama.

"Dengan PHBS intinya semua bermula dari tangan, tangan harus bersih karena pastinya itu lewat tangan, lewat mulut, tanda kalau dia (virus atau bakteri) lewat pencernaan itu diare salah satu gejalanya," tegas Ida.




(sar/ata)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads