Terungkap Alasan Warga Kirim Sindiran Jalan Nasional Rusak ke Pemprov Sulsel

Terungkap Alasan Warga Kirim Sindiran Jalan Nasional Rusak ke Pemprov Sulsel

Tim detikSulsel - detikSulsel
Minggu, 08 Mei 2022 07:32 WIB
Warga Burau saat memasang spanduk protes Jalan Trans Sulawesi di wilayah mereka rusak (Dok. Istimewa)
Foto: Warga Burau saat memasang spanduk protes Jalan Trans Sulawesi di wilayah mereka rusak (Dok. Istimewa)
Luwu Timur -

Warga Luwu Timur (Lutim) yang salah mengirim sindiran ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulawesi Selatan (Sulsel) dengan memasang spanduk bertuliskan 'Jalan Ini Sedang Diperbaiki Tapi Bohong' mengaku punya alasan mengajukan protes. Aksi protes kerusakan jalan nasional itu tujuannya sebagai kritik ke pemerintah.

"Tidak perlu (Pemprov) mengajak berdebat itu masyarakat (soal kewenangan jalan). Pemerintah yang lebih tahu," ungkap tokoh pemuda Luwu Timur Huzain kepada detikSulsel, Kamis (5/5/2022).

Huzain menuturkan kritik yang disampaikan warga Lutim ini mestinya ditampung dan segera ditindaklanjuti Pemprov Sulsel sebagai perwakilan pemerintah pusat di daerah. Bukan malah merespons kritik dan menyebut warganya salah alamat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurutnya, masyarakat banyak yang awam soal pembagian kewenangan penanganan jalan. Mulai dari jalan nasional yang ditangani pusat, jalan provinsi yang menjadi wewenang Pemprov, jalan pemkab hingga jalan desa. Tujuan kritikan hanya ingin jalan rusak segera ditangani.

"Salah alamat atau tidak, tidak ada urusan itu. Mereka hanya melayangkan kritik dan apa yang mereka kritik harus selesai (jalan rusak ditangani)," bebernya.

ADVERTISEMENT

Dia menjelaskan jalan merupakan fasilitas umum sehingga mestinya jadi prioritas untuk ditangani. Seperti kerusakan jalan nasional di Burau, bukan hanya warga sekitar tetapi siapapun pengguna jalan akan merasakan dampaknya bila sudah ditangani tuntas.

"Karena Jalan di Bone Pute-Burau memang itu belum pernah ada pengaspalan lagi. Selama ini ditempel-tempel terus ji," tegasnya.

Warga Sindir Kerusakan Jalan dengan Pasang Spanduk

Warga Burau saat memasang spanduk protes Jalan Trans Sulawesi di wilayah mereka rusak (Dok. Istimewa)Warga Burau saat memasang spanduk protes Jalan Trans Sulawesi di wilayah mereka rusak (Dok. Istimewa)

Warga Lutim sebelumnya geram dengan kerusakan jalan Trans Sulawesi yang tak kunjung diperbaiki. Sebagai bentuk protes, warga memasang spanduk bernada satire yang menyindir Pemprov Sulsel.

"Maaf perjalanan Anda terganggu, jalanan ini banyak menelan korban karena tidak pernah diperhatikan #BinamargaPUprovinsisulsel," demikian tertulis di spanduk seperti dilihat detikSulsel, Sabtu (30/4/2022).

"Jalan ini sedang diperbaiki tapi bohong," tulis warga di spanduk yang lain.

"Lama mi itu jalan tidak pernah diperbaiki, kalau itu dari Bone Pute sampai Lewonu banyak mi korbannya, ada yang sampai meninggal dunia," ungkap Huzain, warga sekitar saat dikonfirmasi.

Pemprov Sulsel Sebut Jalan Burau Kewenangan Pusat

Pemprov Sulsel menjawab protes warga dengan menyebut kritik tersebut salah alamat. Jalanan di Burau berstatus jalan nasional sehingga menjadi kewenangan pusat.

"Batas Luwu Utara-Wotu itu merupakan jalan nasional. Kondisinya memang rusak," kata Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR) Sulsel Astina dalam keterangannya, Minggu (1/5).

Dengan status sebagai jalan nasional, kerusakan jalan bukan menjadi tanggung jawab Pemprov. Penanganannya menjadi tanggung jawab pemerintah pusat. Namun pihaknya sudah ikut mengusulkan agar jalan tersebut ditangani.

"Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan juga telah mengusulkan ruas jalan ini ke Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional Kementerian PUPR untuk ditangani tahun 2023," tandas Astina.

Sementara itu, Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) Sulsel ikut merespons persoalan ini setelah muncul protes ke Pemprov Sulsel. Protes bernada sindiran 'jalan ini sedang diperbaiki tapi bohong' ini imbas kekesalan warga karena jalan Trans Sulawesi di Kecamatan Burau, Lutim tak kunjung diperbaiki.

"Saya koordinasi dengan bidang teknis, ada bidang perencanaan atau bidang preservasi jalan (terkait dengan keluhan kerusakan jalan di Burau)" ungkap Kabag TU BBPJN Sulsel Slamet kepada detikSulsel, Rabu (4/5).

Kerusakan jalan di Burau disebutnya sebenarnya sudah disampaikan secara resmi ke BBPJN. Usulan itu disampaikan ke Balai Jalan saat ada kunjungan kerja komisi 3 DPRD setempat.

"Iya, pertemuan saat itu membahas soal penanganan jalan," pungkas Slamet.




(tau/sar)

Hide Ads