Dinas Pariwisata (Dispar) Kota Makassar memprediksi wisatawan di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) meningkat H+5 Idul Fitri atau pada akhir pekan libur Lebaran. Tingkat kunjungan turis mancanegara ke tempat rekreasi di Makassar pun diprediksi bakal mulai naik.
"Palingan di hari Sabtu-Minggu, seperti itu karakteristiknya. Kalau di kota, itu hari Sabtu-Minggu (baru ramai wisatawan), karena sudah pada balik semua dari mudik," terang Kepala Dinas Pariwisata Kota Makassar, Moh Roem, saat dihubungi detikSulsel, Selasa (3/5/2022).
Saat ini situasi tempat wisata maupun mal di Kota Makassar masih sepi. Apalagi memasuki hari kedua libur Lebaran sejumlah warga masih sibuk menikmati waktu bersama keluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Karena baru ini hari kedua lebaran, mal kemarin pantauannya tampak sepi, hari ini juga tidak terlalu ramai, kemudian Bugis Waterpark juga belum (ramai)," ucap dia.
Kendati begitu, Roem beranggapan wisatawan di Makassar akan melonjak tahun ini. Situasi ini didukung dengan sejumlah pelonggaran kebijakan dengan diizinkannya aktivitas mudik.
"Pasti (naik jumlah wisatawan). Sudah pasti ada yang mudik, dulu kan belum ada yang mudik. Artinya kenapa, mudik itu dari luar Sulsel, misalnya dari Jakarta, Surabaya, Kalimantan, banyak yang pulang kampung wisata mudik," urai Roem.
Pihaknya optimistis peningkatan ini juga dari wisatawan mancanegara. Jalur penerbangan internasional hingga rute direct flight ke Makassar yang telah dibuka, akan berefek positif di sektor pariwisata.
"Kita berharap angka kunjungan wisatawan mancanegara setelah dibukanya rute direct flight ini semakin meningkat," harap dia.
Sejumlah pengelola tempat wisata pun diminta bersiap diri. Utamanya dengan tetap menegakkan protokol kesehatan (prokes) di tengah pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) level 3.
"Jadi memang mereka (pengelola destinasi) sudah paham lah, karena pandemi bukan tahun ini. Karena tahun ini banyak pelonggaran lah," tutur Roem.
Dia berharap sektor pariwisata akan memberi kontribusi pada pertumbuhan perekonomian di Makassar. Namun pelonggaran kebijakan di tengah pandemi COVID-19 tetap mengutamakan keamanan wisatawan.
"Ini memberikan dampak positif terhadap kepariwisataan secara nasional maupun di Makassar sudah jelas menguntungkan bagi kita, tapi dengan tetap menerapkan protokol kesehatan," jelasnya.
(sar/nvl)