Warga mengeluhkan kondisi Jalan Trans Sulawesi yang berlubang di Kecamatan Burau, Kabupaten Luwu Timur, Sulawesi Selatan (Sulsel). Mereka lantas memasang spanduk protes terhadap Pemprov Sulsel di pinggir jalan.
"Jalan ini sedang diperbaiki tapi bohong," tulis kalimat dalam spanduk protes warga seperti dilihat detikSulsel, Sabtu (30/4/2022).
Masyarakat menyayangkan kondisi jalanan yang tak kunjung diperbaiki Dinas PUPR Pemprov Sulsel. Warga menyebut kondisi jalan rusak sempat membuat pengendara kecelakaan hingga meninggal dunia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Lama mi itu jalan tidak pernah diperbaiki, kalau itu dari Bone Pute sampai Lewonu banyak mi korbannya ada yang sampai meninggal dunia," ucap Huzein, warga sekitar saat dikonfirmasi.
Sebelumnya pihak Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Luwu Timur juga pernah menyampaikan kondisi jalan tersebut dalam pertemuan reses. Namun hingga kini belum juga ada kejelasan.
"Pernah ada anggota dewan reses, na sampaikan-mi juga masalah itu jalan tapi sampai sekarang tidak ada tindak lanjut, bahkan menurut warga di situ pernah lalo juga tanam pisang orang di situ tapi tidak ada juga tindak lanjut," sebut Huzein
Dikonfirmasi terpisah, Pemerintah Kabupaten Luwu Timur mengatakan kondisi jalan tersebut sudah diketahui oleh Balai Jalan Provinsi.
"Ini telah disampaikan ke Balai Jalan di Provinsi untuk segera dibenahi, yang dikerja pertama itu jalur Tarenge," ucap Kadis Kominfo Luwu Timur Hamris kepada detikSulsel dalam wawancara terpisah.
Hal tersebut juga telah disampaikan masyarakat pada saat kunjungan kerja Bupati Luwu Timur di Kecamatan Burau baik pada saat Kunker berbasis kecamatan maupun pasar saat pertemuan lain.
"Urusan pemeliharaan dan pengembangan jalan bukan kewenangan daerah karena jalan tersebut jalan provinsi, tetapi secara administrasi sudah kami usulkan untuk dibenahi," ungkap Hamris.
![]() |
Ia mengatakan penyebab keterlambatan perbaikan ruas jalan tersebut dikarenakan waktu dan salah satu jalan yang menjadi skala prioritas pemerintah lebih dahulu untuk dibenahi.
"Hanya saja persoalan waktu makanya didahulukan yang di daerah Tarenge dan insyaallah akan berproses ke daerah Burau juga nantinya," sambungnya
(hmw/tau)