Pemkab Pinrang Minta Kelola Pelabuhan Marabombang yang Mangkrak ke Kemenhub

Pemkab Pinrang Minta Kelola Pelabuhan Marabombang yang Mangkrak ke Kemenhub

Muhclis Abduh - detikSulsel
Rabu, 27 Apr 2022 01:00 WIB
Pelabuhan Marabombang di Pinrang yang dibiarkan terbengkalai.
Foto: Pelabuhan Marabombang di Pinrang yang dibiarkan terbengkalai. (Muhclis Abduh/detikSulsel)
Pinrang -

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) mengusulkan menjadi pengelola Pelabuhan Marabombang yang mangkrak ke Kementerian Perhubungan (Kemenhub). Pelabuhan Marabombang ingin dijadikan terminal peti kemas.

"Sementara berproses untuk pengambilalihan dari Kemenhub. Pada intinya kami Pemkab siap manfaatkan pelabuhan tersebut," ungkap Bupati Pinrang Irwan Hamid saat ditemui detikSulsel, Selasa (26/4/2022).

Irwan menegaskan pihaknya ingin agar pelabuhan tersebut dapat dibenahi dengan baik agar nilai manfaat yang diterima Pemkab Pinrang menjadi lebih besar. Saat ini Pelabuhan Marabombang hanya digunakan sesekali sebagai pelabuhan penyeberangan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita mau tingkatkan. Ya, (target) bisa jadi terminal peti kemas," paparnya.

Selain itu, pembenahan fasilitas pelabuhan perlu terlebih dahulu dilakukan. Seperti kantor pengelola pelabuhan gedungnya rusak tidak terurus dan beberapa fasilitas lain harus dibenahi lebih dahulu.

ADVERTISEMENT

"Kalau fasilitas di dalam pelabuhan sudah bagus, baru kita tingkatkan akses jalannya. Jadi pengaspalan menyusul dilakukan," bebernya.

Kasi Pelayaran Dishub Pinrang Abdullah Bakri menuturkan Pelabuhan Marabombang merupakan proyek pemerintah pusat. Dia mengaku kurang begitu tahu soal anggaran pembangunan pelabuhan tersebut.

"Itu saya heran juga nilai aset cuman Rp 30 miliar na saya dengar dulu ratusan (miliar). Pak Kabid ji (mantan kabid Perhubungan Laut) dulu sempat bilang Rp 100 miliar," tukasnya.

Pelabuhan Marabombang di Kabupaten Pinrang, Sulawesi Selatan (Sulsel) kondisinya kian memprihatinkan dan terbengkalai. Padahal, pelabuhan yang rampung dibangun Kementerian Perhubungan sejak 2017 lalu itu tidak pernah difungsikan hingga saat ini.

Pelabuhan ini memiliki dermaga dengan ukuran 50x15 meter persegi. Namun akses menuju bangunan semacam kantor pengelola pelabuhan penuh semak-semak. Ukurannya setinggi paha orang dewasa.

Di bagian depan kantor, plang tembok tampak mulai pudar. Tulisan Kantor Pelabuhan Kementerian Perhubungan sudah tak utuh sehingga sulit terbaca. Logo Kemenhub juga tersisa separuh.

Bangunan kantor juga kondisinya tak terawat. Kaca jendela pecah. Cat dindingnya juga sudah mulai terkelupas.




(tau/sar)

Hide Ads