Emak-emak di Polman Meradang Harga Daging Ayam-Telur Naik Jelang Lebaran

Sulawesi Barat

Emak-emak di Polman Meradang Harga Daging Ayam-Telur Naik Jelang Lebaran

Abdy Febriady - detikSulsel
Minggu, 24 Apr 2022 14:34 WIB
Harga telur dan daging ayam potong di Polman naik jelang Lebaran.
Foto: Harga telur dan daging ayam potong di Polman naik jelang Lebaran. (Abdy Febriady/detikcom)
Polman -

Emak-emak di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) meradang lantaran harga sejumlah kebutuhan pokok mulai merangkak naik jelang Hari Raya Idul Fitri 1443 Hijriah. Komoditas pangan dengan lonjakan harga paling tinggi jelang Lebaran terjadi pada ayam potong dan telur ayam.

Kenaikan harga kedua komoditas pangan itu terjadi di Pasar Marasa Kecamatan Wonomulyo, Minggu (24/4). Sejumlah warga khususnya emak-emak yang hendak membeli ayam dan telur, tampak kaget saat mendengar harga baru yang disampaikan pedagang.

"Kenaikan harga ini terasa sangat memberatkan, karena kita tidak ada pemasukan, yang ada pengeluaran semakin banyak. Bagus kalau stabil harga, apalagi ini jelang lebaran, kita banyak kebutuhan,"kata salah satu warga, Rahma kepada wartawan, Minggu (24/4/2022).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sebelumnya ayam potong seberat 2,5 kilogram dijual seharga Rp 70 ribu rupiah per ekor, kini naik menjadi Rp 80 ribu rupiah per ekor. Sementara ayam petelur yang sebelumnya dijual seharga Rp 40 ribu rupiah per ekor, ikut naik menjadi Rp 45 ribu rupiah per ekor.

"Harga ayam semuanya naik, kemarin Rp 70 ribu sekarang menjadi Rp 80 ribu per ekor. Ayam ras dari Rp 40 ribu rupiah menjadi Rp 45 ribu rupiah," ujar pedagang ayam, Aco.

ADVERTISEMENT

Aco mengatakan kenaikan harga kebutuhan merupakan fenomena yang rutin terjadi jelang Lebaran. Makanya dia tak ingin ambil pusing dengan keluhan pembeli.

"Banyak warga yang mengeluh dengan kenaikan harga ini. Tapi sebenarnya ini memang sudah rutin terjadi menjelang hari raya," ungkapnya.

Sementara telur ayam ras yang sebelumnya dijual seharga Rp 37 ribu hingga Rp 38 ribu rupiah per rak, naik menjadi Rp 45 ribu rupiah per rak. Sedangkan harga telur ayam kampung naik menjadi Rp 75 ribu rupiah per rak, dari harga awal sebesar Rp 68 ribu rupiah per rak.

Salah satu pedagang telur, Nur Alam mengatakan, lonjakan harga telur ini dipengaruhi tingginya permintaan warga jelang Lebaran. Apalagi kenaikan harga ini dianggap efek dari disalurkannya bantuan sosial ke masyarakat.

"Sekarang memang permintaan telur lagi melonjak, jadi harga naik. Apalagi sejak ada bantuan sosial ke masyarakat, mempengaruhi harga telur," tutur Nur Alam.

Dia mengungkapkan, lonjakan harga telur diprediksi masih akan terjadi mendekati Hari Raya Idul Fitri. Apalagi menurut dia, perubahan harga telur terjadi setidaknya tiga kali dalam seminggu.

"Kalau saat seperti sekarang banyak permintaan, apalagi karena mau lebaran, jadi kemungkinan kenaikan harga masih akan terjadi. Biasanya, perubahan harga telur itu terjadi tiga kali dalam seminggu," pungkasnya.




(sar/asm)

Hide Ads