Nur Aqilah Zahra korban kebakaran maut di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) akan dikebumikan di Kabupaten Wajo, Sulawesi Selatan (Sulsel). Aqilah akan dikebumikan di samping makam orang tua dan keluarganya.
"Hari ini akan dikebumikan di Pekuburan Islam Timoro. Dekat kuburan keluarganya yang kemarin," kata kerabat dekat korban Supriadi kepada detikSulsel Jumat (22/4/2022).
Aqila sejak dilarikan ke rumah sakit telah dalam kondisi koma. Kondisinya diperberat lantaran mengalami trauma inhalasi di bagian saluran napas hingga paru-paru.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Memang kondisinya koma terus sejak kejadian kebakaran itu. Hanya mukjizat Allah SWT yang kami harapkan untuk menolongnya, namun Allah SWT lebih menyayangi kemenakan kami," tambahnya.
Supriadi menyebutkan, ayah Aqilah yakni Amiruddin yang berangkat sendiri ke Samarinda usai menguburkan jenazah anak dan istrinya. Amiruddin bermaksud untuk pergi merawat anaknya.
"Kemarin pagi dia berangkat. Malamnya anaknya sudah meninggal. Sungguh besar cobaan menimpa Amiruddin, tapi insyaallah beliau tetap tegar," bebernya.
Seperti diketahui, Nur Aqila Zahra, korban kebakaran maut di Samarinda, Kalimantan Timur (Kaltim) dinyatakan meninggal dunia. Dia sebelumnya sempat mendapatkan perawatan intensif di RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda selama enam hari.
"Telah meninggal dunia NA (Nur Aqila) 10 tahun pada 21 April 2022 pukul 17.53 Wita di ruang PICU rumah sakit, setelah diopname selama 6 hari," ujar Humas RSUD Abdoel Wahab Sjahranie Samarinda, Arysia Andhina saat dihubungi detikcom, Rabu (21/4).
Arysia menjelaskan kondisi Nur Aqila sejak dilarikan ke rumah sakit telah dalam kondisi koma. Kondisinya diperberat lantaran mengalami trauma inhalasi di bagian saluran napas hingga paru-paru.
"Dia datang sudah dalam keadaan koma, mengalami luka bakar 2 sampai 3 persen. Ada trauma inhalasi atau luka bakar di jalur saluran napas sampai paru-paru itu yang memperberat kondisi pasien," terangnya.
Selama dirawat rumah sakit, Nur Aqila dibantu ventilator. Alat ini banyak membantu denyut jantungnya tetap berdetak.
"Kita tidak tahu berapa lama saat kejadian yang bersangkutan menghirup asap. Tapi kita telah semaksimal mungkin melakukan tindakan sesuai SOP," ucapnya.
(tau/sar)