Kabar tarif Rp 500.00 untuk berfoto di kawasan Center Point of Indonesia (CPI) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) menghebohkan publik. Kabar itu kemudian menjadi sorotan Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman, dan pengembang mengklarifikasi jika tarif itu merupakan tarif lama dan kini hanya Rp 200.000.
Penetapan tarif itu heboh usai sebuah dokumen formulir izin penggunaan area di Ciltraland City Losari-Makassar beredar di media sosial. Citraland City Losari-Makassar merupakan pengembang di kawasan reklamasi CPI.
Dirangkum detikSulsel, berikut 8 fakta kabar heboh berfoto di CPI Makassar wajib bayar Rp 500.000;
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Tarif Foto Dibagi 4 Paket
Dalam dokumen formulir izin penggunaan area di Citraland City Losari-Makassar, ada 4 jenis paket yang ditetapkan oleh pengembang. Masing-masing paket ditawarkan dengan fasilitas dan harga yang berbeda-beda.
Paket 1 hingga 3 hanya bisa menggunakan satu titik lokasi di kawasan CPI. Paket 1 di area Plaza Marketing Office tarif Rp 200.000. Paket 2 di area Sunset Quay tarif Rp 200.000. Paket 3 di area Citraland Boulevard tarif Rp 200.000.
Sementara untuk paket 4 mendapatkan fasilitas lebih di beberapa titik di kawasan CPI dengan tarif Rp 500.000. Bisa menggunakan area Plaza Marketing Office, Sunset Quay, dan CitraLand Boulevard.
2. Gubernur Sulsel Lakukan Pengecekan
Gubernur Sulsel Andi Sudirman turut buka suara dengan kabar heboh berfoto di CPI Makassar wajib bayar hingga Rp 500.000. Dia kemudian meminta dinas terkait untuk mengecek karena kawasan itu lahan hasil reklamasi kerja sama Pemprov Sulsel dengan pengembang.
"Saya belum paham daerah mana dia maksud (di CPI). Nanti saya minta Dinas terkait koordinasikan," ungkap Andi, Jumat (15/4).
Menurut Sudirman, bila kawasan yang dimaksud berbayar masuk di kawasan fasum-fasos perumahan, maka menjadi kewenangan Pemkot Makassar.
"Salah satu fungsi kabupaten/kota untuk hati-hati memberikan surat legal tanah di tanah-tanah sisa fasum fasos karena itu akan diklaim sebagai tanah pengembang," sebutnya.
3. Gubernur Sulsel Singgung Soal Pungli
Andi Sudirman menilai kawasan CPI selama ini gratis bagi pengunjung. Jika ada yang meminta pungutan liar (pungli) maka pengunjung diminta melaporkan ke petugas yang berada di lapangan.
"Siapa foto berbayar. Ndak ada (berbayar)," tegas Andi Sudirman, Jumat (15/4).
Dia meminta pengunjung yang mengalami kejadian itu melapor ke aparat yang berjaga di sekitar kawasan CPI. Di kawasan tersebut ada Satpol PP Sulsel yang berjaga.
"Laporkan. Ndak ada yang berbayar di situ. Ini pungli (pungutan liar)," bebernya.
4. Pengelola Sebut Rp 500.000 Tarif Lama Prewedding
Pengelola Citraland City Losari kemudian menjawab kabar heboh tersebut. Tarif yang beredar di media sosial disebut merupakan tarif lama untuk foto prewedding.
"Itu adalah tarif yg sudah tidak berlaku saat ini," ungkap Marketing Manager Citraland City Losari, Anastasia Winardi kepada detikSulsel, Jumat (15/4).
Dia mengatakan saat ini tarif prewedding sudah disederhanakan. Lokasi mana saja bisa digunakan untuk foto prewedding dengan tarif Rp 200.000.
5. Selain Prewedding Pengunjung Bebas Berfoto Gratis
Pengelola Citraland City Losari mengungkap jika tarif hanya dikenakan untuk pemotretan prewedding. Sementara untuk pemotretan biasa bagi pengunjung disebut tidak dikenakan tarif.
"Di luar prewedding tidak dikenakan tarif. Ini kebijakan agar warga bisa berfoto di CPI tanpa merasa dibebani," jelas Marketing ungkap Marketing Manager Citraland City Losari, Anastasia Winardi.
Kebijakan itu disebut karena area CPI sudah dibuka untuk umum. Jika ada imbauan atau teguran dari tim sekuriti, hanya bertujuan untuk penertiban pengunjung.
"Terutama demi keselamatan pengunjung dan pengguna jalan serta penjagaan aset kawasan," katanya.
6. Tarif Foto Prewedding untuk Tertibkan Pengunjung
Pengembang kawasan CPI Makassar itu lalu mengakui pihaknya memasang tarif khusus untuk foto prewedding Rp 200.000. Kebijakan ini diambil untuk menertibkan pengunjung.
"Terkait foto prewedding, dulunya sebenarnya gratis," ungkap Marketing ungkap Marketing Manager Citraland City Losari, Anastasia Winardi.
Hanya saja, sering sekali terjadi beberapa oknum saat melakukan sesi foto mengganggu keselamatan pihak lain, seperti berfoto di tengah jalan. Bahkan di area konstruksi, namun teguran dari pihak sekuriti tidak dihiraukan.
"Untuk itu dari pihak management merasa hal ini perlu ditertibkan dengan pengenaan tarif agar lebih bertanggung jawab terhadap ketertiban, kebersihan, dan keselamatan bersama," jelasnya.
7. Gubernur Klaim Tarif Sudah Dicabut Pengembang
Gubernur Sulsel Andi Sudirman Sulaiman mengklaim pihak pengembang di kawasan CPI Makassar telah mencabut biaya berfoto. Hal itu disebutnya sudah dikoordinasikan dengan pengembang.
"Saya sudah hubungi Pimpinan Ciputra. Alhamdulillah sudah konfirmasi dicabut," ungkap Andi Sudirman, Jumat (15/4).
8. Pengembang Bantah Tarif Dicabut
Klaim Andi Sudirman soal tarif berfoto prewedding di kawasan CPI langsung dibantah pihak CitraLand City Losari. Pengelola menegaskan tetap mewajibkan pihak yang ingin melakukan foto prewedding di area CitraLand City Losari untuk membayar Rp 200.000.
"Mungkin kami luruskan juga. Biaya koordinasi foto prewedding tersebut hanya untuk di area private saja misalnya Marketing Office dan Sunset Quay. Jika di area publik itu bebas saja," ungkap Marketing Manager CitraLand City Losari, Anastasia Winardi.
(asm/nvl)