Kepolisian Daerah (Polda) Sulawesi Utara (Sulut) mengerahkan 410 personel dalam penanganan perayaan Paskah. Pengamanan itu dilakukan untuk mengantisipasi potensi terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).
"Pengamanan melibatkan 410 personel gabungan dari beberapa Satker Mapolda Sulut di antaranya, Ditsamapta, Ditpamobvit, Satbrimob, dan lainnya," kata Kabid Humas Polda Sulut Kombes Jules Abraham Abast, kepada detikcom, Jumat (15/4/2022).
Jules menjelaskan pengamanan dilakukan secara terbuka dan tertutup di sejumlah gereja di Kota Manado dan sekitarnya. Menurut dia personel sudah mulai melakukan pengamanan sejak 14 hingga 17 April mendatang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pengamanan dilakukan sejak ibadah Kamis Putih, kemudian Jumat Agung, hingga puncak Hari Raya Paskah pada Minggu tanggal 17 April," katanya.
Pengamanan serupa juga dilakukan oleh seluruh Polres dan Polresta jajaran, bekerja sama dengan jajaran TNI dan Pemerintah Daerah setempat. Dia berharap pelaksanaan perayaan ibadah Paskah kali ini berjalan dengan baik.
"Pengamanan bertujuan untuk mencegah terjadinya gangguan keamanan dan ketertiban," jelas Jules.
Sebelumnya, kesiapan pengamanan paskah diawali dengan apel pengecekan personel pengamanan sekaligus pergeseran pasukan, Kamis (14/4) sore, di Mapolda Sulut. Kegiatan tersebut dipimpin oleh Kabag Binops Biro Ops Polda Sulut AKBP Guki Ginting.
Sementara Gereja Masehi Injili Minahasa (GMIM) Jemaat Paulus, Kota Manado Sulawesi Utara (Sulut), bakal melakukan perayaan ibadah Jumat Agung sebanyak 4 kali. Seluruh jemaat yang sudah mengikuti peneguhan sidi dapat diizinkan mengikuti Perjamuan Kudus dalam perayaan tersebut.
Adapun dalam satu rangkaian ibadah Jumat Agung itu, seluruh jemaat yang telah mengikuti peneguhan sidi bakal bisa menerima roti dan anggur sebagai simbol darah dan tubuh Yesus yang mati di kayu salib. Peneguhan sidi adalah bagian dari pengakuan iman dalam gereja-gereja.
"Jumat Agung ada ibadah perjamuan Kudus. Yang sudah disidi jemaat," kata Ketua Panitia Hari Raya Gerejawi Ronal Lasut kepada detikcom di GMIM Paulus Manado, Kamis malam (14/4).
Total jemaat yang telah mengikuti peneguhan sidi di jemaat tersebut sebanyak 2000-an orang. Oleh sebab itu, ibadah perayaan Jumat Agung bakal dibuat sebanyak 4 kali.
Dia mengatakan, meskipun telah banyak jemaat sidi. Hanya saja untuk mengikuti perjamuan Kudus harus menyatakan kesediaannya pada ibadah minggu pekan lalu.
"Tapi juga ada persiapan sebelum mengikuti, hari Minggu harus siap, kalau bersiap baru bisa ikut. Ada juga yang sudah sidi tapi belum siap tidak ikut," pungkasnya.
(sar/tau)